BAUBAU, BP – Tewasnya dua gadis yang ditemukan di Jalan Palagimata dan Pantai Lakeba menyulut aksi pemuda Lipu-Katobengke. Aksi blokade jalan sempat dilakukan di persimpangan empat Jalan Dayanu Ikhsanuddin, Selasa (25/02).
Pemuda memasang sebuah gerobak besi yang dilengkapi dengan dua plang bertuliskan “Usut Tuntas Pembunuhan Wa Dewi, Wa Ini” dan di sisi lainnya bertuliskan “Saliwu Bersatu Maingkomo Stop Diam”.
Saat wartawan media ini datang ke lokasi sekitar pukul 17.28 Wita, beberapa potong kayu dan pagar telah dipasang menghadang jalan raya. Saat itu masyarakat setempat sudah mulai berkumpul.
Tidak lama kemudian, terjadi perdebatan alot karena ada sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan aksi pemblokiran jalan tersebut. Pasalnya aksi pemblokiran tersebut menyebabkan kemacetan, dan sebagian kendaraan lainnya terpaksa memutar dan mencari jalur alternatif.
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian dan juga Camat Betoambari La Wajo datang ke lokasi. Setelah dilakukan diskusi dengan para pemuda, akhirnya disepakati kayu yang menghalangi jalan raya dibuka sebagian.
Koordinator Aksi La Ayi ditemui di lokasi mengatakan, aksi yang dilakukan menyikapi tewasnya Wa Dewi dan Wa Ini. Apalagi keduanya memang warga asli Lipu-Katobengke.
“Jadi memang ini adalah murni gerakan masyarakat tidak ada konspirasi kepada orang-orang yang punya kepentingan tertentu, jadi ini murni adalah gerakan hati nurani masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya sangat menyayangkan tindakan pembunuhan kedua gadis itu terjadi. Untuk itu massa menuntut agar kasus ini segera diusut tuntas dan pelaku dapat segera ditangkap.
“Kami juga prihatin dan tidak ingin ada aksi seperti ini, kami tahu aturan dan hukum, masyarakat Lipu-Katobengke adalah masyarakat yang harmonis, tetapi ketika diganggu kami juga bisa marah,” ungkapnya.
La Ayi menegaskan jika pelaku belum ditangkap hingga hari ketujuh, mereka akan kembali melakukan aksi yang sama, bahkan akan melakukan blokade jalan raya di beberapa simpangan lainnya di wilayah Lipu-Katobengke.
Peliput: Zaman Adha