BAUBAU, BP- Pelaku pembunuhan seorang pemuda Kanakea hingga saat ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian dinilai lambat menyelesaikan kasus tersebut.
Dewan pun angkat bicara. Seperti yang diungkapkan seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Baubau La Ode Sahrun bahwa, ia dan keluarganya merasa resah atas aksi sekelompok pemuda menuntut kasus tersebut.
“Saya dan keluarga saya merasa resah, setiap kali bakar ban, ditujukan di rumah saya, seolah-olah pelakunya teman-teman saya. Kalau saya tidak apa-apa, tapi anak istri saya resah,” keluh pria yang akbra disapa Ayub itu, seusai sidang paripurna dewan, jumat kemarin (28/02).
Dengan nada sedih, Ayub berharap kepada pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus tersebut. Sehingga masyarakat Kota Baubau merasa aman dan nyaman dalam berkatifitas.
“Jadi tolong pak kapolres, agar persoalan ini secepatkan temukan pelakunya, sebentarnya siapa yang melakukan ini,” imbaunya.
Hal senada juga diutarakan anggota dewan lainnya, La Madi. Ia mengaku, citra Kota Baubau saat ini rusak akibat konflik yang tak kunjung redam. Hal itu membuat masyarakat luar daerah berpikir panjang sebelum datang ke Baubau.
Politisi Partai Berkarya itu meminta pihak kepolisian untuk intens berpatroli malam menyisir area-area yang dianggap rawan kriminal, salah satunya di kawasan simpang lima palagimata Baubau.
“Mungkin patrolinya lebih banyak ke simpang lima, terutama jam-jam depalan jam sepuluh pak,” pintanya kepada Kapolres Baubau.
Peliput: Gustam