F5.1 Sitti YulianaSitti Yuliana

BAUBAU, BP- Pengefektifan kebijakan belajar di rumah (daring) telah membuat sebagian besar orang tua siswa di SMAN 6 Baubau mengeluh. Pasalnya, masyarakat menilai penerapan sistem pembelajaran daring bersifat menekan psikologis siswa.

Kepala SMAN 6 Baubau Sitti Yuliana SPd MPd mengungkapkan, banyaknya orang tua siswa yang menghubungi pihak sekolah (konfirmasi-red) terkait penerapan kebijakan baru tersebut. Dimana, masyarakat menilai pihak sekolah tidak memberikan toleransi waktu saat memberikan tugas kepada siswa.

” Banyak orang tua murid yang WA langsung ke saya, mereka meminta agar bapak/ibu guru jangan terlalu cepat memberikan tugas kepada siswa dan memberikan waktu agar dipahami materinya,” terang Yuliana.

Hal itu dipertimbangkan mengingat daya tangkap masing-masing siswa sangatlah berbeda-beda. Sehingga tidak heran jika ada siswa yang cepat memahami materi dan ada pula yang lambat dalam mencernah penjelasan bapak-ibu guru, khususnya dalam sistem pembelajaran daring.

” Apalagi materi yang belum pernah dipelajari sama sekali, karena tidak dapat tatap muka langsung dengan guru. Jika anak yang cepat tanggap maka dapat paham namun jika anak yang tidak cepat tanggap maka harus menunggu membaca berulang kali agar paham tentang materi yang di berikan,” jelasnya.

Kendati demikian, kata Sitti Yuliana, meski diserang kritikan oleh orang tua siswa, namun pada dasarnya sistem pembelajaran daring tetap berjalan efektif. Hanya saja, dalam prosesi belajar mengajar (PBM) banyak siswa yang mengalami kejenuhan.

” Walaupun ada keluhan dari orang tua siswa namun pembelajaran secara daring tetap efektif dan siswa antusias juga belajar walaupun ada kejenuhan,” tuturnya. (#)

Peliput: Nelvida A

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin