Peliput: Asmaddin :Editor: Ardi Toris
BAUBAU, BP – Komang Iyas, pemuda asal Ngakaring-ngakring, Kecamatan Bungi, Kota Baubau, tewas tertembak tim Polres Baubau karena sempat melawan membahayakan petugas dan berusaha merebut senjata api (Senpi) milik petugas.
Komang Iyas bahkan berusaha melarikan diri hingga diberi tembakan peringatan sebanyak tiga kali, namun tetap tidak diindahkannya, hingga akhirnya aparat ‘menghadiahkanya’ tiga peluruh yang bersarang di tubuh bagiabn belakang pelaku yang membuat nyawanya tidak tertolong.
Komang merupakan pelaku pembunuhan sadis salah satu anggota TNI angkatan darat Kodim 1413/ Buton bernama Serda Baso Hadang di Kelurahan Karing-karing Kota Baubau 14 Mei lalu. Korban meninggal bersimbah darah akibat luka bacok diwajah dan luka tusuk.
Komang berusaha menghilangkan jejak dengan bersembunyi dan berkelana dihutan selama kurang lebih lima hari. Komang diketahui sangat menguasai medan hutan karing-karing tersebut karena aktifitas kesehariannya berburu Babi hutan, jonga dan anoa.
Namun pelariannya berakhir. Gerak cepat tim Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Baubau bergerak mencari keberadaan pelaku. Alhasil, Komang ditangkap dan di amankan sekira pukul 20.30 Wita di hutan wilayah kelurahan Ngkari-ngkari, Kecamatan Bungi, Kota Baubau pada Selasa (19/05).
Ketika Komang dilakukan pengembangan dengan memintanya menunjukan barang bukti sajam yang digunakan untuk menghabisi korban yang disembunyikan disekitar kantor kelurahan Kantalai Kecamatan Lea-lea, Komang melakukan perlawanan yang membahayakan petugas, bahkan sempat terjadi perebutan Senpi.
Hingga akhirnya Komang diberikan tembakan peringatan, tak diindahkan, lalu dilumpuhkan.
Kapolres Baubau AKBP Rio Tangkari dalam konferensi pers, Rabu (20/05), mengatakan pihaknya mengambil tindakan tegas terukur karena pelaku Komang melawan hingga membahayakan petugas dengan merebut senpi petugas saat itu. Padahal sudah diberi tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan.
“Dia sempat ingin merebut senpi petugas sehingga polisi melakukan tembakan peringatan, tapi tidak diindahkannya. Sampai akhirnya petugas melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan pelaku, hendak dilarikan ke rumah sakit namun saat itu nyawanya tidak tertolong,” kata Kapolres.
Lanjutnya, tembakan melumpuhkan terhitung tiga kali tembakan tepat mengenai bagian belakang Komang hingga saat itu nyawanya tidak lagi dapat tertolong.
“Kurang lebih 3 tembakan dan semua mengenai bagian belakang,” jelasnya. (*)