F01.2A Camat Batupoaro Samsuddin

  • Camat Batupoaro Sebut Bukan Pemotongan Tapi Kesalahan Teknis Ketua RT

Peliput: Zaman Adha — Editor: Ardi Toris

BAUBAU, BP – Dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kota Baubau kembali terjadi. Kali ini dialami oleh salah seorang warga Kelurahan Tarafu, Wa Diha dan informasi ini sempat beredar di media sosial.

Dugaan pemotongan ini disinyalir dilakukan oleh Ketua RT 01/RW 01, Kelurahan Tarafu, Kecamatan Batupoaro berinisial Z. Sebelumnya Wa Diha hanya menerima BLT sebesar Rp 300 ribu atau dipotong 50 persen.

Saat dikonfirmasi melalui selulernya Kamis (04/06), Lurah Tarafu Wa Ode Nikmatia enggan berkomentar banyak. Dirinya mengaku masalah ini sudah diselesaikan.

F01.2B Viral di Media sosial pemotongan BLt di Kelurahan Tarafu
Warga tarafu yang dipotong BLTnya oleh salah satu RT mengadu di media sosial Foto: Zaman Adha–BaubauPost

“Sudah selesai mi, jangan dibesar-besarkan lagi, sudah dilaporkan,” singkatnya.

Sementara itu dihubungi terpisah, Camat Batupoaro Samsuddin mengklaim jika tidak ada pemotongan BLT seperti yang tersebar di media sosial. Menurutnya hanya terjadi kesalahan teknis.

Kesalahan teknis yang dimaksudkan Samsuddin adalah, oknum Ketua RT tersebut keliru dalam memberikan uang BLT kepada Wa Diha. Tanpa dilakukan cek terhadap jumlah uang, BLT langsung diserahkan begitu saja.

“Pada saat ketua RT terima uang, disimpan di tasnya. Lalu saat diberikan kepada ibu yang bersangkutan, dia tidak cek lagi berapa rupiah uangnya, hanya tarik begitu saja dan dikasihkan,” jelasnya.

Alhasil kata dia, setelah dicek oleh penerima, ternyata uang yang diberikan oleh Ketua RT tadi hanya Rp 300 ribu. Sementara Rp 300 ribu yang lainnya tercecer di dalam tas Ketua RT tersebut.

Meski begitu, kekurangan BLT Rp 300 ribu telah diberikan sepenuhnya kepada penerima, Wa Diha. “Karena kalau kita mengambil berapa pun dari uang BLT merupakan pungli,” tandasnya.

Samsuddin juga menjelaskan, seharusnya sesuai prosedur, uang BLT diberikan By Name By Address (berdasarkan nama dan alamat). Artinya BLT seharusnya diambil langsung penerima tanpa perwakilan melalui Kantor Pos.

“Tetapi pelaksanaannya di Tarafu karena ada satu dan lain hal, sehingga yang bersangkutan tidak sempat terima langsung, lalu diwakilkan,” katanya. Peristiwa yang sama sebelum terjadi pemotongan BLT 50 persen terhadap 10 KK di Kelurahan Sukanayo, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau dan sudah viral di medsos.(**)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin