Peliput: Gustam — Editor: Ardi Toris
PASARWAJO, BP- Pencegahan stunting masih menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton saat ini. Dipimpin Bupati Buton La Bakry, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menggelar rembuk soal pencegahan stunting, di Aula Kantor Bupati Buton, Senin (29/06).
Turut hadir dalam rembuk tersebut Wakil Bupati Buton Iis Elianti, Sekretaris Daerah (Sekda) Buton Zilfar Djafar, Ketua DPRD Buton Hariasi Salad, serta Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buton Ahmad Mulia.
Rembuk yang digelar pagi hari itu mengangkat tema, ‘Dengan Kebersamaan Mari Kita Cegah Stunting di Kabupaten Buton’.
Dalam sambutannya, Bupati Buton La Bakry berharap rembuk tersebut melahirkan ide baru dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Buton.
“Melalui rembuk ini kita harapkan dapat melahirkan gagasan dalam hal pencegahan stunting di Kabupaten Buton,” harap orang nomor satu di Kabupaten Buton itu.
Salah satu faktor terjadinya stunting, menurut La Bakry adalah asupan gizi. Untuk itu, ia meminta kepada semua stakeholder terkait untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya keseimbangan gizi kepada masyarakat.
“Itu lah pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak kita. Sayur, buah, nah ini pemahaman ini harus kita teruskan ke bawah, perlu kita sosialisasikan,” ujar La Bakry.
“Itulah misi kita, percuma kita kumpul-kumpul begini kita rembuk, tapi informasi yang penting itu tidak kita sampaikan ke masyarakat,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Ahmad Mulia, yang juga Ketua Tim Pencegahan Stunting Kabupaten Buton mengungkapkan ada delapan aksi yang akan dilaksanakan dalam penanganan stunting di Buton.
Kedelapan aksi tersebut diantaranya aksi analisa situasi, aksi rencana kegiatan, aksi rembuk stunting, aksi perbup/perwali tentang peran desa, aksi Kader Pembangunan Manusia (KPM), aksi manajemen data, aksi pengukuran dan publikasi data, serta aksi review kinerja tahunan.
“Dari delapan aksi, Kabupaten Buton insyah Allah sudah masuk empat aksi dengan 100 persen,” terang Ahmad Mulia. (*)