Peliput: Zul Ps
WANGI-WANGI,BP – Almarhum Drs Maola Daud sebelum membangun karirnya sebagai Bupati Muna, beliau merupakan seorang Sekda dan memiliki sosok kepemimpinan yang berjiwa membangun, sehingga Maola Daud tercatat sebagai seorang bupati yang memiliki keberhasilan gemilang dalam aspek pembangunan.
Keberhasilan tersebut termaktub dari segi ekonomi, pembangunan dalam bidang pendidikan, keagamaan serta pembangunan pada aspek sosial dan budaya. Saksi hidup tentang perjalan karir Maola Daud menjadi Bupati Muna (1986-1987) tersebut merupakan sahabatnya sendiri yakni Mujuni.
Dikonfirmasi awak media Baubaupost, Sabtu (24/10), Mujuni mengungkapkan sosok almarum Maola Daud memang sangat dikagumi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), khusunya kabupaten Muna kala itu. Banyak pengalaman dan didikan yang diberikan padanya dan hingga kini masih diingatnya.
“ Dia ajak untuk berfikir kedepan, untuk bagaiamana anak-anak supaya ada pendidikannya, baik perempuan dan laki-laki sesuai kemampuan kita,” ungkap Mujuni saat dia kembali merefleksi kebersamaannya kala bersama Almarhum Maola Daud.
Lanjutnya, Maola Daud pernah mengatakan pada dirinya, jika memiliki umur yang panjang, maka ia berencana untuk pulang dan mengabdi untuk membangun Wakatobi khususnya Pulau Kaledupa. Selain itu, Mujuni juga mengatakan bahwa sosok Maola Daud diturunkan juga kepada Ilmiati Daud.
“Wa Ati itu, kalau datang ke sini pasti cari saya, kalau sudah ketemu saya pasti dia peluk lagi. Sifatnya dari Bapanya ada, sama seperti bapaknya itu, baiknya. Mungkin dia anggap keluarga begitu. Dia sampaikan saya, kalau sekarang saya mau pasangan dengan Haliana, saya bilang saya sudah tau.” katanya menceritkan.
Sebelumnya, saat berkampanye di salah satu desa di Kecamatan Kaledupa Selatan, Ilmiati Daud mengatakan pada masa kepemimpinan Ayahnya Drs Maola Daud awalnya tidaklah berjalan mudah.
“ Saya ingat, waktu pertama ke Kota Muna, kami disambut dengan demo penolakan kedatangan Bupati, karena meraka tidak mau Bupati dari luar daerahnya, namun lambat laun dapat diterima dengan baik, semua membutuhkan proses,” ulasnya.
Sambungnya lagi, paska perpisahan kepemimpinan Maola Daud menjadi Bupati Muna, banyak masyarakat yang merasa kehilangan, sehingga terdapat beberapa masyarakat yang mengejar mobil yang ditumpangi oleh Almarhum Maola Daud.
BACA JUGA: Ilmiati Daud: Falsafah Gau Satoto Ilmu Manusia Seutuhnya
“ Saya pernah ke salah satu daerah di Muna, di Maligano, sampai sekarang masih ada aspal yang dibangun pada masa kepemimpinan beliau. Dia ketok itu aspal dan Dia katakan, mudah-mudahan saya bisa membawa aspal seperti ini di Wakatobi,” katanya, mengenang kat-kata Maola Daud padanya. (*)
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel
Asek Goyangnya…! Ada Acara Joget di Desa Bubu-Buton Utara Ditengah Pandemik Covid19
Acara joget malam yang diadakan pemerintah Desa Bubu, Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara (Butur) yang dimana disaat pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara tengah berjibaku melawan Covid-19.
Pj Kades Bubu Riswan mengatakan bahwa acara joget malam tersebut berlangsung karena mereka sudah ada izin dari pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Bonegunu dan mereka tidak akan berani melakukan kegiatan tersebut jika ada penyampaian dari pihak kepolisian bahwa tidak bisa melakukan acara joget malam.
Kapolsek Bonegunu Iptu Muhtar Abudu pada saat di hubungi Baubau Post melalui via WhatsAppnya membatah jika pihaknya mengeluarkan izin keramaian malam pada acara joget di desa Bubu.
Senada dengan Kapolres Butur AKBP Wasis Santoso SIK pada saat dikonfirmasi Baubau Post beberapa waktu lalu, terkait acara joget yang diadakan pemerintah desa Bubu mengakui jika dirinya tidak mengetahui bahwa di desa Bubu ada acara joget dan pihak polres tidak mengeluarkan izin untuk acara malam di desa tersebut.@baubaupost tv channel