Peliput: Prasetio M
BAUBAU, BP- Pemerintah Kota Baubau bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan rapat koordinasi terkait pembebasan lahan rencana pembangunan Jembatan Buton-Muna, bertempat di Rumah Jabatan Walikota Baubau, Senin (11/01). Pembangunan Jembatan Buton-Muna tersebut akan menjadi alternatif perhubungan darat yang menghubungkan Pulau Buton dan Pulau Muna di Sulawesi Tenggara nantinya.
Kepala BPJN Sultra Dr Ir Yohanis Tulak Todingrara MT melalui Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Ir Nasrun Nasioe mengharapkan agar lahan pembangunan jembatan Buton-Muna yang berada di wilayah Kota Baubau (Pulau Buton) dan Kabupaten Buton Tengah (Pulau Muna), dapat segera dilaksanakan sebelum pelelangan nantinya. Sehingga pada pengerjaannya nanti dapat berjalan baik tanpa ada hambatan terkait masalah lahan.
” Khawatirnya seperti pembangunan-pembangunan jembatan di daerah lain, itu terjadi keterlambatan akibat lahan. Makanya sebelum kami lelang harapan kami dari Kementerian Pekerjaan Umum itu bahwa lahan itu sedah clear n clean,” kata Nasrun Nasioe saat ditemui awak media.
Dikatakan, pembebasan lahan dinilai sangat penting dikarenakan, pihak dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak akan melakukan pelelangan hingga lahan pembangunan telah dibebaskan.
Lanjut kata Nasrun, pembangunan jembatan Buton-Muna akan menjadi sebuah ikon jembatan terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang Main Spam 762,4 m dan Side Spam 417 m, dan total bentangan 1180 m.
” Tadinya panjang (Main Spam 600 m, dan setelah di teliti tanahnya dan segala macam yah jadi sekitar 700 m lebih) itu setelah dihitung-hitung dari perencanaan itu lebih efisien kita menggunakan jembatan gantung dari pada kabel seng. Betul ini akan menjadi ikon sebagai jemabatan terpanjang di sulawesi tenggara dalam kapasitas panjang dan cukup besar nilai yang akan terbawa di situ,” terangnya.
Sementara itu Wali Kota Baubau Dr HAS Tamrin MH melalui Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Baubau Dr. Roni Muhtar, M.Pd mengatakan, berdasarkan pemaparan BPJN Sultra, Wali Kota Baubau telah berupaya secara maksimal dengan mengintruksikan pihak pemerintah untuk mempersiapkan langkah pembebasan lahan pembangunan jembatan Buton-Muna.
Roni mengatakan, jika pembebasan lahan akan dilakukan bertahap dan yang menjadi fokus pihaknya saat ini adalah lahan bentangan pembangunan jembatan yang harus siap saat pembangunan.
BACA JUGA: Salah Sasaran, Remaja di Baubau Tewas dengan Empat Tusukan di Kelurahan BWI
” Ini yang akan menjadi kosentrasi kami dan arahan Walikota hari ini saya harus membentuk tim untuk lanjutan hasil pertemuan kita hari ini, untuk menelusuri di petak-petak mana harus siap sebelum pembangunan dimulai,” ujarnya.
Untuk di ketahui kebutuhan keselurhan pembangunan kawasan Jembatan Buton-Muna memerlukan lahan sebanyak 70 Ha, dimana tiap-tiap daerah yakni Kota Baubau dan Kabupaten Buton Tengah mendapatkan porsi 35 Ha. Berikut jumlah lahan yang harus disiapkan oleh Pemerintah Kota Baubau (sisi Buton), jalan pendekat 8.7 Ha, Wisata Laut 20 Ha, Simpang Tiga 2,5 Ha, Rest area dan Fasum (Fasilitas Umum) 3 Ha, Kantor Pengelola 0,8 Ha dan total 35 Ha. (**)