Peliput: Prasetio M
BAUBAU, BP- Pengukuhan pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Baubau dilaksanakan di Aula kantor Walikota Baubau. Pada kesempatan itu Walikota Baubau turut hadir dan menghimbau agar Baznas meningkatkan sinergritas dengan pemerintah daerah setempat maupun dengan Baznas tingkat provinsi dan pusat.
Walikota Baubau Dr H. AS Tamrin MH mengatakan jika pengukuhan pengurus BAZNAS Baubau sudahdirencanakan sejak lama dan baru terlaksana saat ini dikarenakan ketatnya proses seleksi yang dilakukan, terutama dalam menentukan ketua.
“Untuk itu saya berpesan agar bekerjalah dengan baik, bahu membahu serta saling mengingatkan satu sama yang lainnya. Bangunlah sinergitas yang baik agar apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat tercapai, apalagi menyangkut dengan persoalan Umat,” ujarnya.
Menurutnya, sinergitas vertikal yang dimaksud adalah Baznas Kota Baubau terus membangun koordinasi dengan BAZNAS Pusat dan Provinsi, sedangkan sinergitas horizontal adalah Baznas harus mampu membangun koordinasi dengan pemerintah setempat beserta masyarakatnya.
“Jadi BAZNAS Kabupeten/Kota harus membangun sinergitas dengan BAZNAS Provinsi dan Pusat, itulah yang disebut dengan sinergitas vertikal. Sedangkan sinergitas horizontal adalah koordinasi yang baik dengan Wali Kota, Kepala Kantor Kementerian Agama, serta warga masyarakat agar demi terciptanya keharmonisan,” tuturnya.
Lanjut ia mengatakan, belakangan ini kehidupan berbangsa dan bernegara kita tengah diwarnai berbagai macam isu seperti, radikalisme, terorisme dan hoax yang berpotensi untuk memecah belah persatuan. Olehnya itu, orang nomor satu di Kota Baubau ini, mengajak semua pihak agar terus menjaga kebersamaan serta keharmonisan demi terciptanya persatuan dan kesatuan.
baca juga: Pelepasan Tim Dakwah, Walikota Baubau: Berikan Materi Menyejukan Kepada Masyarakat
” Mari kita jaga kebersamaan dan keharmonisan ini demi terciptanya persatuan dan kesatuan dengan terus menanamkan nilai-nilai luhur PO-5 di dalam sendi-sendi kehidupan kita. Yaitu, Pomaa-maasiaka, Popia-piara, Poanga-angakataka, Pomae-maeaka dan Pobinc-binciki kuli, sehingga kebersamaan serta keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat kita tetap terpelihara,” tutupnya (**)