Laporan : Hasrin Ilmi
BAUBAU,BP-Dugaan penganiayaan terhadap sejumlah warga binaan Lapas Kelas IIA Baubau mendapat reaksi keras dari Kalapas La Samsudin. Bahkan, pihaknya mengaku sudah melakukan pemeriksaan dan melakukan BAP kepada lima orang anggotanya yang diduga terlibat melakukan penganiayaan.
Kalapas Kelas IIA Baubau, La Samsudin kepada Baubau Post via telepon selulernya minggu (22/08) mengatakan, aksi dugaan penganiayaan terhadap warga binaan oleh petugasnya sangat tidak diinginkan. Untuk itu, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah strategis terhadap semua petugas yang diduga terlibat sesuai dengan SOP yang ada di Kementrian Hukum dan HAM khususnya di Lapas.

“Jadi sampai saat ini sudah diperiksa dan dilakukan BAP sebanyak lima orang anggota yang terlibat. Pemeriksaan sesuai dengan SOP dari Kemenkumham khususnya di lapas berdasarkan PP no 53 tahun 2010,”bebernya.
Selain itu, kata La Samsudin, pihaknya juga melakukan langkah strategi lainnya dengan melakukan brifing kepada seluruh pegawai lapas. Baik itu, pejabat maupun pengamanan untuk diberikan penguatan-penguatan terkait tugas pokok dan fungsi.
“Hasil BAP dan pemeriksaan terhadap lima orang petugasnya sudah dikirim ke Kementrian Hukum dan HAM Wilayah Sultra dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan,”jelasnya.
Sedangkan kronologis kejadian dugaan penganiayaan, La Samsuddin menjelaskan, dari hasil raziah yang dilakukan dilapas oleh petugas ditemukan sebanyak enam buah handphon dan disimpan di laci meja KPLP. Namun, beberapa hari kemudian handphon tersebut hilang diambil oleh warga binaan. Setelah diinterogasi petugas dari warga binaan ada ditemukan satu buah.
“Setelah diperiksa dan dinterogasi warga binaan tersebut mengaku mendapat handphon tersebut dibeli dari salah seorang napi yang bebas. Namun, setelah dikroscek dari Napi yang bebas tidak seperti demikian,”tuturnya.
Untuk itu, petugas meminta komunikasi dengan baik dari warga binaan tersebut. Namun dalam prosesnya petugas yang melakukan pemeriksaan hilaf dan emosional sehingga dugaan penganiayaan itu terjadi.
“Saya tidak inginkan kejadian ini namun begitulah kejadiannya. Warga binaan tersebut sempat dirawat di kilinik tapi hari itu juga sudah kembali ke kamarnya karena kondisinya sudah membaik,”ungkapnya.
Namun demikian, kata La Samsudin, warga binaan yang terlibat menyatakan terkait dugaan penganiayaan tersebut tidak akan melakukan penuntutan apa-apa. Sudah ada komunikasi dan perbaikan perbaikan semuanya.
“Ada surat pernyataannya dan dokumentasi kami dan tidak ada masalah lagi terkait insiden tersebut,”tutupnya.(*)
Comments are closed.