Peliput: Arianto W
BUTON, BP- Dalam sebuah grup media sosial (Medsos) facebook “The Pasarwajo” sedang ramai membahas tentang minimnya ketersediaan stok darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton, Senin (30/08).
Hal ini bermula dari unggahan status @Majidin Putra yang coba menyampaikan aspirasinya. Ia memintah agar Pemerintah Kabupaten Buton dapat mengaktifkan Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Buton.
Pasalnya, ia seringkali melihat kicauan masyarakat yang cenderung meminta bantuan donor darah melalui Medsos Facebook karena keterbatasan ketersediaan stok darah di RSUD Buton.
“COBA DINAS KESEHATAN ATAU PEMERINTAH KABUPATEN BUTON DI PASARA WAJO ,COBA DIRIKAN PALANG MERAH KABUPATEN SOALNYA STOK DARAH KABUPATEN BUTON SUSAH DI RUMAH SAKIT LABURUNCI. BAGAIMANA MAU MAJU KABUPATEN KALAU SEMUA NYA ABAL ABAL,” tulisnya.
“STOK DARAH KOSONG TERUS. SAYA LIHAT RATA RATA KICAUAN DI FB BUTUH STOK DARAH, HARUSNYA DI STOK DARAH,” sambung @Majidin Putra.
Seolah membenarkan, @Nordin Buton mengatakan, ketersediaan stok darah di RSUD terus mengalami kekosongan. “Btul itu stok darah kosong trus…?,” ujarnya.
Tak hanya itu, @Ransiq Azahra menambahkan, pegawai yang duduk di setiap instansi tidak berinovasi atau kurang memiliki ide. “Karena yg duduk di setiap instansi kurang IDE,” tuturnya.
Merespek hal itu, salah seorang wanita yang diduga pegawai RSUD Buton @Reby Aguslisa menjelaskan, RSUD Buton menyediakan Tempat Transfusi Darah (TTD). Hanya saja, inisiatif masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya sangatlah minim.
“Di RSUD Buton tersedia Tempat Transfusi Darah. Yg mau donor sdikit itu yg bikin stock darah selalu kosong,” katanya.
Tak hanya itu, @Reby Aguslisa juga menambahkan, tidak semua darah yang diperoleh dapat di donorkan atau harus melalui uji laboratorium terlebih dahulu agar steril dari penyakit menular.
“Dan yg hrs diketahui oleh masyarakat juga,,dari,50 kantong donor darah ketika dicek ke Laboratorium kdg cm bs di stock 10 kantong itu paling byk ,bhkan cm 3 kantong saja. Krn darah yg donor ada penyakit menular, tdk mgkn pihak UTD PMI meloloskan darah trsebut,” lanjutnya.
Selain itu, ada juga @Nisaa salah seorang pegawai RSUD Buton yang menegaskan, stok darah di RSUD Buton tidak pernah kosong.
Lantas, alasan pihak rumah sakit tidak menyiapkan stok darah banyak ialah karena darah memiliki masa kadaluwarsa selama 35 hari.
“Pasien di rs tdk terus menerus ada permintaan butuh darah, kalau exp darah siapa yg rugi?? darah exp tidak di buang sembarang ada proses tahap pembuangannya dan butuh anggaran pemerintah lagi,” terangnya.
“Jadii untuk mencegah kerugian kita sediakan stok darah di ruangan minimal 1 untuk pasien darurat tapi setiap ada pengambilan permintaan darah selalu di sampaikan ke keluarga pasien untuk tetap mengganti stok trsb, kecuali golongan darah AB karena sebelumnya pernah di stok golongan AB dan Exp semua krna pasien golongan darah AB jarang bahkan tidak ada..,” sambung @Nisaa.
baca juga: Bupati La Bakry dan Kapolres Buton Dukung Program Nelayan Sahabat Jaksa
Sampai saat diterbitkannya koran ini, pihak Baubau Post kesulitan menghubungi Direktur RSUD Buton yang juga selaku Direktur UTD PMI Buton. (*)
Comments are closed.