F01.1

Peliput: Hengki TA

BAUBAU, BP – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Kota Baubau, menggelar seminar Kefarmasian, di gedung Maedani, Minggu (23/10/2022)

Dalam seminar tersebut, diikuti sebanyak 266 peserta, yang terdiri dari 97 Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan 169 mahasiswa, dari seluruh daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sementara, pemateri yang membawakan seminar tersebut yaitu, Ketua PAFI Sultra M Idham, Praktisi Farmasi Faisal Lantang, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Baubau Suarmawati, serta yang bertindak sebagai moderator Ketua Pengurus Cabang PAFI Kota Baubau, Achmad Rosyadi Yusuf Hibali

F01.1

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Dr Lukman menghadiri dan membuka secara resmi seminar kefarmasian tersebut, yang mengantikan Wali Kota Baubau sebab tidak sempat hadir pada kegiatan itu

“Permohonan maaf yang disampaikan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, sebab memiliki agenda yang bersamaan, sehingga meminta kami untuk mewakilinya,” ungkap Dr Lukman saat membawakan sambutannya.

Lanjutnya, untuk persoalan kesehatan merupakan inveatasi yang harus dilakukan saat ini, sebab 20 tahun mendatang akan didapatkan manfaatnya. Jadi inveatasi generasi memang harus dimulai dari saat ini, karena kedepan akan berhadapan dengan bonus demografi.

“Mudah-Mudahan akan menjadi bonus, bulan menjadi petaka demografi untuk kita, sehingga kita tetap bertahan sebagai bangsa yang berdaulat,” jelasnya.

Kemudian, pemerintah sangat menyambut baik keinginan atau gerakan organisasi-organisasi untuk menyelenggarakan seminar-seminar seperti ini, karena ini merupakan bagian dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas personal dan SDM dalam melayani.

“Kegiatan yang dilakukan PAFI cabang Kota Baubau seperti ini, juga dapat mengurangi beban Dinas Kesehatan Kota Baubau, dalam mempersiapkan sumber dayanya,” tuturnya.

Kegiatan ini juga, berhubungan dengan kesiapan Dinas Kesehatan Kota Baubau, dalam menyiapkan sumber daya yang ada. Sebab, bukan hanya di PAFI, di IDI dan Ikatan Apotoker dan organisasi lainnya juga melakukan hal tersebut.

“Kalau di kedokteran atau anggota IDI, saya menganjurkan kesemua anggota untuk memiliki buku harian aktivitas, dengan begitu setiap anggota mencatat setiap aktivitasnya setiap hari, sebab itu merupakan penilaikan atau penyumbang kredit hal-hal yang kita harus lakukan,” ungkapnya

Dengan adanya hal tersebut, ia menganjurkan kepada PAFI Cabang Kota Baubau, agar lima kredit terkait keaktifan dalam pekerjaan, itu bisa tidak terlewatkan. Maka dari itu, harus memiliki buku harian aktivitas atau buku cacatan, terkait apa-apa yang akan dilakukan setiap harinya.

baca juga: Wali Kota Ternate Puji Perkembangan Baubau yang Lebih Maju

“Mulai dari bagaiman kita mengatur resep, menyiapkan obat-obatan, bagaiman memberikan edukasi, karena itu merupak aktivitas yang harus tercatat dama perjalankan profesi kita sehari-hari,” tutupnya.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today