F01.1 Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse bersama Kepala BPN Kota Baubau Asmanto Mesman saat Pemasangan Tanda Batas di Halaman Kantor Lurah SukanayoWalikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse bersama Kepala BPN Kota Baubau Asmanto Mesman saat Pemasangan Tanda Batas di Halaman Kantor Lurah Sukanayo. Foto Hengky TA/Baubau Post

Peliput: Hengki TA

BAUBAU, BP – Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Baubau melaksanakan kegiatan pencanangan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) di Pulau Makassar, Kelurahan Sukanayo, Jumat (3/2/2023), yang dihadiri langsung Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.

F01.1 Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse bersama Kepala BPN Kota Baubau Asmanto Mesman saat Pemasangan Tanda Batas di Halaman Kantor Lurah Sukanayo
Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse bersama Kepala BPN Kota Baubau Asmanto Mesman saat Pemasangan Tanda Batas di Halaman Kantor Lurah Sukanayo. Foto Hengky TA/Baubau Post

Gemapatas sebanyak 1 juta patok batas bidang tanah dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan Gemapatas dimulai Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto yang pelaksanaannya berpusat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Gerakan tersebut juga langsung meraih rekor MURI.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat dikonfrimasi mengatakan, sangat menyambut baik gerakan tersebut. Menurutnya Gemapatas merupakan gerakan yang sangat membantu masyarakat untuk memastikan kekuatan hukum pada lahan yang dimiliki.

Selain itu dapat mengurangi konflik-konflik pertanahan ke depannya sebab pemasangan tanda batas harus berkoordinasi dengan tetangga batasnya karena kalau sudah terpasang itu artinya sudah klir, sehingga tenaga pengukur dari BPN datang mengukur sudah tidak ada lagi konflik.

“Semoga dengan adanya gerakan ini pengurusan sertifikat tanah bisa lebih cepat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPN Kota Baubau Asmanto Mesman mengatakan, di Kota Baubau terdapat dua lokasi pencanangan Gemapatas yaitu di Kelurahan Sukanayo dan Kelurahan Matanayo, Kecamatan Kokalukuna. Sekaligus, mewujudkan Pulau Makassar menjadi pulau lengkap tanpa cekcok dan konflik pertanahan, dengan target sebanyak 500 bidang tanah.

“Jika 500 bidang ini sudah cukup, maka cukup di Pulau Makassar saja, apabila tidak memenuhi maka akan disiapkan di Kelurahan Katobengke,” kata Asmanto.

baca juga: DPRD Baubau Terima Kunjungan Legislatif dan Mahasiswa Korea Selatan, Zahari Minta Negeri Ginseng Berinvestasi di Bidang Perikanan

Lanjutnya, dipusatkan Gemapatas di Pulau Makassar, juga menjadikan satu-satunya pulau di Indonesia yang sudah semua terpetakan dengan tidak ada lagi cekcok, konflik dan tidak ada lagi pengurusan sertifikat diluar dari yang sudah ditetapkan seperti reklamasi. Dimana, tahun ini pihaknha fokus hindari pengurusan sertifikat reklamasi tanpa izin.

“Gemapatas tersebut juga merupakan gerakan awal dimulainya pensertifikatan program PTSL tahun 2023. di Kota Baubau sendiri, mendapatkan jatah program PTSL sebanyak 3.000 bidan,” tutupnya.(*)

Visited 2 times, 1 visit(s) today