F01.7 A legamnya sama CopyPara Anggota Satlantas Pores Baubau, saat Operasi Simpatik di Tugu Kirab

Catatan : Hasrin Ilmi/Hengki TA

BAUBAU, BP- Satu lagi langkah kreatif dan terobosan Satlantas Polres Baubau di bawah kepemimpinan Kasat Lantas, AKP Ade Far Far SIk dalam rangka sosialisasi tertib lalulintas dalam rangkaian Operasi Simpatik 2017 yang dimulai sejak 01 – 21 Maret 2017 di wilayah Polres Baubau.

Salah satu aksi yang dilakukan oleh Satlantas Polres Baubau beserta seluruh jajarannya kamis (16/03) menggelar operasi simpatik di kawasan tertib lalulintas tepatnya di simpangan tugu kirab tampil beda dengan gaya unik. Gunakan kearifan lokal dengan menggunakan pakian adat untuk sosialisasi tertib lalulintas. Gaya ini banyak mendapat simpati dari pengendara yang melewati jalur tersebut karena dinilai sangat kreatif dan baru pertama kali dilihat selama ini.

Pada kegiatan itu, ditampilkan parodi contoh korban kecelakaan dan dua maskot Polisi Lalu lintas, serta sejumlah poster-poster imbauan tertib berlalu lintas seperti, Om pake Helm ya Om, LGBT: Lagi nyetir Gak Boleh Teleponan, Mau menyebrang Lihat Kanan Kiri OK.

Kasat Lantas Polres Baubau, AKP Ade Far-Far SIk, saat di konfirmasi oleh beberapa awak media mengatakan, untuk operasi tersebut lebih mengedepankan preventif dan presentif serta cara edukasi. Dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah.

“Pakaian yang digunakan yaitu adat Buton, Jawa, Bali, Bugis, dan beberapa pakaian adat lainnya. Kita pakai cara ini, untuk memberikan cara yang unik untuk masyarakat saat kita lakukan operasi simpatik, dengan mengedepankan kearifan lokal,” jelasnya.

Operasi simpatik yang telah berjalan selama dua minggu ini, pihaknnya telah menjaring melakukan pelanggaran sudah sebanyak 90 pelanggar, sedangkan jumlah teguran yang diberikan kepada pelanggar mencapai 500 blangko.

“Perbandingan di presentif sendiri pada saat operasi ini, presentainya hanya 20 persen dan itu terbagi, harus benar-benar selektif prioritas yang kita tilang serta berpotensi menimbulkan kecelakaan,” tutupnya.

Sementara itu, Alfin salah seorang pengendara motor yang melewati jalur tersebut mengaku sangat respon dengan aksi yang dilakukan oleh aparat polisi lalulintas. Dengan gaya yang unik dan berbeda patut di apresiasi karena pendekatan budaya yang dilakukan bisa menjadi hal baru dan bisa diterima masyarakat.

“Mantap aksinya para polisi ini, pesannya masih sampai kepada para pengguna kendaraan yang melihatnya. Kita berharap dengan aksi ini bisa memberi kesdaran kepada masyarakat untuk selalu patuh aturan dalam berlalulintas,”kata Alfin.

Hal senda di ungkapkan, Arman yang juga pengendara mengakui terobosan Santlantas Polres bisa dikatakan sangat bagus. Pasalnya, dari sisi humanis untuk sosialisasi tertib lalulintas sangat pas dengan kondisi Kota Baubau sebagai Kota Budaya.

“Harapan kita sosialisasi seperti ini harus di tingkatkan karena sisi humanis polisi sangat menyentu masyarakat. Saya kira kita malu jika tidak menyambut niat baik aparat dengan semboyan polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat sangat tepat,”singkatnya.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today