Laporan: Ardi Toris
BAUBAU, BP – Pisah sambut Dandim 1413/Buton dari Letkol Arh Rudi Ragil Sang Putra SSos MSi kepada Letkol CZI Sriyanto MDR MA di Rujab Walikota Baubau dihadiri tidak saja pejabat dari lingkup Kota Baubau, Tapi juga pejabat dari lingkup Kawasan Kepulauan Buton minus Wakatobi.
Letkol Arh Rudi Ragil SP dalam sambutannya mengatakan merasakan hal yang cepat sekali ketika menjalankan tugas sebagai Dandin 1413 Buton. “Kami bertugas disini 1 tahun, 8 Bulan, 23 hari, 4 jam. Banyal sekali yang kami dapatkan. Utamanya mengenai Kearifan budaya Buton yang sudah melekat di hati saya dan keluarga. Inilah yang membuat kami yang selama ini merasa bagian dari Kesultanan Buton,” kata Letkol Arh Rudi Ragil, Rabu malam (22/03).
Bahkan karena cintanya dengan tana Buton, Letkol Rudi Ragil SP mengaku sebelum ke Rujab Walikota Baubau menghadiri acara pisah-sambut, dia sekeluarga menyempatkan diri mengenakan pakaian adat Buton. “Inilah yang kami rasakan bedanya berada di Buton dan ketika kami bertugas di Kalimantan Selatan,” katanya lagi.
Dia pun memohon doa dan dukungannya agar di tempat tugas barunya di Mabes TNI di Jakarta bagian inspektorat agar selalu diberi kemudahan dan terus bekerja dengan baik dan terus berprestasi. Dia pun mengucapkan terima kasih banyak kepada Walikota Baubau Dr H AS Tamrin yang telah membuatkan acara pisah-sambut, “Rasanya berat meninggalkan Kota Baubau ini,” tuturnya.
Letkol Arh Rudi Ragil SP berjanji akan terus memelihara silaturahmi dengan semua warga dan parah tokoh se kepulauan Buton, selama dia bertugas di Jakarta. Diakhir sambutannya, Letkol Arh Rudi Ragil memohin maaf yang sebesar-besarnya bila ada kekurangan selama menjalankan tugas di Buton.
Dandim 1413 Buton yang baru Letkol CZI Sriyanto MDR MA
dalam sambutannya mengatakan suatu kehormatan baginya bisa memperkenalkan diri pada acara pisah-sambut. Setelah memperkenalkan anggota keluarganya, Letkol CZI Sriyanto menceritakan secara singkat karir militer serta pendidikannya.
“Saya bersama istri bernama Rizky Oktavia dan memiliki dua orang anak yang pria masih kelas III SPM dan yang wanita berusia 9 tahun masih di kelas IV SD. Mereka sekarang masih di Makassar sambil menunggu UN. Saya pernah di Kongo dan melanjutkan pendidikan hingga di Sidney Australia dan juga permah di Inggris,” ucap Letkol CZI Sriyanto.
Dia pin merasakan hal yang sama ketika pertama kali menginjakkan kaki di tana Wolio bahwa kearifan lokal itu membuatnya hatinya tersentuh dan merasa seperti di rumah sendiri. Letkol CZI Sriyanto MDR meminta agar juga mendapatkan dukungan sehingga wilayah Kodim 1413 Buton bisa tetap diamankan dan dibuat kondusif serta progresif, “Karena itu kami minta bimbingan dan petunjuk dari Bapak Walikota Baubau,” pintanya. (***)