F01.2 Kantor DPRD Buteng yang tampak kosong dan tidak ada aktivitas yang dilakukanKantor DPRD Buteng yang tampak kosong dan tidak ada aktivitas yang dilakukan

Peliput: Alan – Editor: La Ode Adrian

LABUNGKARI, BP – Usai menggelar aksi dan menyegel Kantor Bupati Buton Tengah (Buteng), massa aksi Gerakan Rakyat Anti Kolonial (Gertak) Buteng kembali melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD Kabupaten Buton Tengah pada Kamis (20/04).

Namun, massa Gertak Buteng yang ke DPRD Buteng dengan tujuan ingin menyampaikan aspirasi malah mendapati kenyataan yang sangat mencengangkan kantor dewan terlihat kosong. Pasalnya, semua anggota DPRD Buteng tidak satupun berkantor.

Hal ini, langsung membuat massa Gertak Buteng “naik pitam” dan kesal terhadap para wakil rakyat tersebut, dengan mengutarakan kekecewaan yang sangat mendalam dikarenakan mereka yaang dipercaya rakyat tidak menjalankan kewajibannya dengan baik.

“Ini sangat mengecewakan, biar hanya satu orang tidak ada di tempat. DPRD apa ini, kalau begini modelnya bagusnya mereka mengundurkan diri saja,” tegas Riki kesal yang merupakan salah satu koordinator aksi.

Dikatakannya, seharusnya dari ke 25 Anggota DPRD Buteng harus hadir beberapa agar dapat melayani masyarakat dengan baik. Dan dianggap, para legislatif tersebut hanya memperalat jabatan yang diemban untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan.

“Ini malah berangkat semua, studi banding terus, baru tidak ada hasil. Uang rakyat terbuang percuma, dan tidak berjalan sebagaimana mestinya,” singgungnya.

Ditempat yang sama, koordinator aksi dari Kecamatan Lakudo Sahlan berspekulasi, jika kondisi DPRD Buteng terus seperti ini, maka tidak layak menjadi tumpuan masyarakat Buteng.

“Anggota DPRD ini sudah tidak layak jadi tumpuan masyarakat, coba lihat saja sebentar malam, mereka pasti nonton Fildan di Jakarta,” pungkasnya.

Ditempat berbeda, menanggapi hal itu Ketua DPRD Buteng Adam SAg menjelaskan, ke 25 Anggota DPRD Buteng saat ini sedang berkonsultasi ke tiga departemen pusat yang ada di Jakarta, terkait pembangunan sarana dan prasarana di Buton Tengah demi kesejahteraan masyarakat.

“Untuk mereka (demonstran) ketahui bahwa kami (DPRD) tidak ada di kantor karena lagi konsultasi di pusat, Komisi A lagi konsultasi di departemen parawisata terkait keparawisataan. Komisi B departemen Sosial terkait masalah jaminan sosial sedangkan Komisi C departemen kemenpora mengenai sarana dan prasarana olahraga di Buton Tengah,” jelasnya saat dikonfirmasi via telepon seluler.

lanjut politisi PAN tersebut, tindakan yang dilakukan Gertak Buteng dianggap cukup spontan, pasalnya tidak ada pemberitahuan bahwa pada hari tersebut akan melakukan aksi ke DPRD Buteng, sehingga terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan polemik.

“Harusnya para demonstran itu sudah memberitahukan ke kami tentang aksi tersebut, dua atau tiga hari sebelum digelar aksi, agar kami di DPRD dapat menyiapkan semuanya,” tandasnya mengakhiri wawancara. (#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today