Peliput: Amirul

BATAUGA, BP – Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sultra drg Heny Triviani MKes mengatakan, 101 jiwa di Kabupaten Buton Selatan menderita penyakit tuberculosis (TBC). Jumlah tersebut tersebar hampir pada seluruh wilayah Busel, namun dari jumlah tersebut capaian pengobatannya telah mencapai sekitar 80 persen.

Kata dia, penyakit menular ini bisa diobati asal penderita secara berkelanjutan memeriksakan diri ke puskesmas sehingga bisa mendapatkan perawatan memadai.

“Jika masih dalam tahapan TBC level rendah minmal melakukan pengobatan rutin selama enam bulan,” ucap dr Heny.

Sedangkan yang sudah parah kata Heny, harus melakukan pengobatan secara rutin selama dua tahun. Menurutnya, gejala penyakit TBC ini adalah batuk selama dua minggu tanpa henti. Untuk itu, sebaiknya penderita harus segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat agar dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

“Untuk di Busel ini sekitar 101 penderita TBC yang berobat, jumlah itu baru penderita yang terdeteksi terekap memeriksakan diri ke Puskesmas, capaian pengobatanya masih 80 persen, ini masih rendah,” katanya.

Heny meminta dukungan pemerintah daerah, pemerintah desa, pihak puskesmas dan tenaga medis untuk terus mensosialisasikan pola hidup sehat dimayarakat, serta mengutamakan sanitasi air bersih yang memadai.

“Kalau sudah batuk lebih dari dua minggu segera ke Puskemas terdekat untuk diobati sebab obatnya gratis,” ujarnya.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today