Dalam Aksi Gertak Buteng yang Menyegel Kantor Bupati
Peliput : Alan Editor : Hasrin Ilmi
LABUNGKARI, BP – Isu mobilisasi massa terkait aksi unjukrasa Gerakan Rakyat Anti Kolonial (Gertak) Buteng beberapa waktu lalu yang berujung pada penyegelan Kantor Bupati Buteng, yang beredar di tengah masyarakat diduga melibatkan Ketua DPRD Buteng, Adam SAg dan Sekretaris Daerah (Sekda) Buteng, Drs H La Ode Hasimin MM dibantah keduanya.
Ketua DPRD Buteng, Adam SAg saat dikonfirmasi sejumlah media selasa (02/05) dengan tegas mengatakan, isu tersebut sangatlah tidak benar dan tidak berdasar. Pasalnya, sewaktu Gertak Buteng menggelar aksi, dirinya masih berada di luar daerah. Selain itu, pihaknya juga menyayangkan aksi yang dilakukan Gertak Buteng, yang tidak memberikan informasi dari jauh hari bahwa akan melakukan aksi.
“Sangat berbahaya ini kalau ada fitnah diantara pejabat-pejabat daerah, pada saat demo saya di Jakarta, untung ada teman-teman media kontak saya bahwa kegiatan demo itu ada, saya tidak tahu menahu. Jadi saya salahkan siapa? Tentu saya salahkan pendemo, karena biasanya sebelum menyampaikan aspirasi dua atau tiga hari (sebelumnya) itu ada pemberitahuan,” katanya.
Dijelaskan, seharusnya isu-isu serupa tidak perlu berbedar ditengah masyarakat Buton Tengah, apalagi untuk membuat suasana menjadi tidak kondusif dengan melontarkan fitnah yang menjatuhkan para pejabat daerah.
“Tidak benar bahwa saya dan Sekda terlibat, kepentingan pribadi apa yang saya ingin cari? Saya sudah Ketua DPRD, tidak ada lagi jabatan diatas Ketua DPRD selain Bupati. Ini fitnah dan di isukan oleh orang-orang ketiga yang tidak senang pada Buton Tengah bisa aman, untuk itu yang membuat fitnah agar bertobat,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Sekda Buteng, Drs La Ode Hasimin MM kepada Baubau Post. Dijelaskannya, bukan suatu tindakan yang patut dipelihara oleh seorang pejabat daerah. Jika ingin membuat keributan dengan memobilisasi massa yang akan menggelar aksi bahkan sampai menyegel kantor bupati.
“Ini bukan kebiasaan saya, dan bukan disiplin saya untuk mengorganisir unjuk rasa,” singkat Hasimin mengakhiri wawancara.(#)