F01.2 Massa FPM memaksa masuk ke ruang pertemuan DPRD tapi dihalau aparat keamanan. Foto Ardi TorisMassa FPM memaksa masuk ke ruang pertemuan DPRD tapi dihalau aparat keamanan. Foto Ardi Toris

FPM Sempat Kesal, Anggota DPRD Tak Satu pun Yang Hadir

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP– Koordinator Forum Pemerhati Masyarakat (FPM) Haswad mengungkap dugaan tindakan perzinaan yang dilakukan oknum anggota DPRD Baubau insial YM terhadap PNS Baubau berinisial OI yang sudah resmi masuk ke rana hukum. Haswad mengatakan suami OI bernisial HS melaporkan kasus dugaan perzinaan itu ke Polres Baubau sejak tanggal 29 April 2017.

Atas dasar pelaporan itulah, Haswad dkk yang tergabung dalam FPM melakukan demonstrasi di depan Polres Baubau dan Kantor DPRD Baubau, Rabu (10/05). Demonstran memulai aksinya di depan kampus UM Buton, lalu menuju Polres Baubau, dan berakhir di DPRD Baubau.

Di depan Kantor Polres, aktifis FPM berdemontrasi selama 30 menit meminta kepada aparat kepolisian agar serius menuntaskan laporan HS dan segera memeriksa YM yang diduga melakukan perzinaan dengan OI. Namun sayang, tak satu pun anggota kepolisian yang menemui pendemo hingga akhirnya mereka memutuskan lanjut bermonstrasi di gedung DPRD Baubau.

“Orasi puncak kita ada di gedung DPRD, maka kita harus naik ke sana,” ucap Haswad mengajak kawan-kawannya. Begitu tiba di gedung DPRD, demonstran berupaya langsung masuk ke ruang pertemuan DPRD namun dihalau oleh aparat kepolisian. Mereka pun berorasi di luar gedung dan meminta difasilitasi agar ada anggota DPRD yang menerima mereka sehingga bisa menyampaikan aspirasinya.

Setelah aparat menegosiasikan dengan pihak DPRD, akhirnya Kabid Keuangan DPRD Efendi bersedia menerima mereka, namun diawal dia sudah memberitahukan bahwa dirinya tidak bisa mengambil kesimpulan dan hanya akan mencatat unek-unek demonstran untuk kemudian diajukan ke pimpinan mereka yaitu sekertaris dewan (Sekwan).

“Kami menelpon anggota DPRD tapi tidak ada yang angkat. Kalau begini mungkin mereka masih ada agenda di luar. Karena kemarin para anggota dewan baru menggelar rapat di Badan Musyawarah (Bamus) untuk menetapkan jadwal kegiatan mereka. Rencananya rapat itu akan dilanjutkan Jumat. Sedang kami ini PNS harus tetap hadir di sini. Jadi kami terima aksi kalian, tapi kami tidak bisa ambil kesimpulan. Di sini kan ada tiga komisi, kami akan catat dan unek-unek ini akan kami laporakan ke pimpinan kami untuk kemudian diarahkan ke komisi mana,” jelas Effendi.

Haswad yang dipersilahkan menyampaikan aspirasinya mengawali dengan mengkritisi anggota DPRD hingga pukul 10.00 WITA belum satu pun yang masuk kantor padahal notabene ini masih hari kerja. Efendi pun berusaha menjelaskan bahwa tiga hari lalu, di dewan ini ada perubahan kelengkapan dewan. Haswad pun melanjutkan menyampaikan aspirasinya bahwa kedatangannya di DPRD untuk meminta DPRD mendiskusikan masalah YM yang diyakininya telah melakukan dugaan perbuatan perzinaan.

“Saya baca pernyataan YM di media bahwa kasus yang sudah dilaporakan, YM sebut hanya sebagai isu politik. Maka saya berani mempertaruhkan diri saya, silahkan laporkan balik saya ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Wartawan silahkan catat pernyataan saya ini,” kata Haswad sambil memperlihatkan foto selfie berdua YM dan OI di dalam mobil YM yang ada di handphonenya.

Dia meminta kepada pimpinan sidang Efendi agar bisa mencatat aspirasinya dan meminta agar sekertariat bisa mengirim surat untuk FPM agar bisa di undang diskusi bersama DPRD membahas persoalan yang tengah dihadapi YM. Namun Efendi tetap mengatakan bahwa tetap menunggu atasannya Sekwan yang sementara menghadiri kedukaan. Pihak FPM pun memutuskan tetap menduduki DPRD sampai Sekwan datang menemui mereka.

“Pokoknya kami menunggu Sekwan. Sebab kalau kami tinggalkan tempat ini lalu tidak ada kesimpulan maka sia-sia saja kami teriak-teriak. Apalagi suaraku sudah habis. Kita semua harus sadar bahwa selama ini kita memegang penuh falsafah Buton yang dibuat sejak masa Sultan La Elangi. Saya bukan orang yang lebih tau untuk berbicara di sini, tapi saya mau menyatukan persepsi, untuk menilai oknum-oknum yang melanggar hukum apalagi bila hal itu dilakukan oleh oknum anggota DPRD. Kami harap ada efek jera dan semua pasti sepakat untuk memberi sanksi tertulis atau lisan bila ada yang melanggar,” ucapnya.

Anggota FPM lainnya diberi kesempatan berbicara mengatakan sebenarnya permasalahan atau isu yang menerpa YM sudah jadi konsumsi publik. “Namun saya ingin mengingatkan bahwa YM sebelum menjadi anggota DPRD adalah seorang yang menjunjung tinggi moralitas dengan lagu-lagu ciptaannya. Kita ingat dia menyanyikan lagu-lagu Buton, betapa indahnya lagu itu. Tetapi hari ini YM kemudian diciderai dengan perbuatannya sendiri yang tidak bermoral. Jadi kita meminta agar bagaimana kasus ini bisa diselesaikan oleh kepolisian maupun pihak DPRD,” pintanya.

Haswad kembali menegaskan bahwa dia memiliki sejumlah data sebagai bukti kasus dugaan perzinaan yang dilakukan YM itu ada. Harusnya, lanjut Haswad, yang bersangkutan bekerja dengan baik karena negara sudah memberi gaji tinggi. “Masa bapak-bapak di sekertariat dewan ini mau berada dibawah orang seperti ini. Ada buktinya pak…,Apa kita harus lindungi orang seperti ini? Tatanan kita hancur kalau begini. Tidak usah kita bahas kemiskinan di Somalia yang masih jauh, kita bicara dulu tatanan kehidupan kita ini. Ini foto benar Pak ya..saya tidak bohong,” katanya.

Efendi menutup dialog dengan mempersilahkan demonstran menunggu kedatangan Sekwan. Hampir 45 menit mereka menunggu tapi Sekwan tidak membuka dialog. Lagi-lagi para demonstran bersuara dengan nada keras, mengancam bila tidak ada yang mau menerima mereka maka dia akan membuat chaos gedung DPRD. Namun kemudian, satu-satunya anggota dewan yang datang hadir dan menerima FPM adalah Haji Ridwan, anggota DPRD asal PPP. Dialog pun dilanjutkan. Ketika Dikonfirmasi koran ini, mengapa dia baru datang? H Ridwan mengatakan bahwa dia baru saja menemui konstituennya.

“Saya datang ke sini tidak ada yang hubungi. Dan saya pun tidak mengetahui agenda kawan-kawan DPRD lainnya. Bisa saja mereka juga mungkin ada yang ketemu konstituennya, ada kegiatan bimbungan teknis atau hal lain,” ucapnya. (***)

Visited 1 times, 1 visit(s) today