Peliput : Amirul
BATAUGA, BP-Wilayah Lapandewa yang didominasi batuan berkapur dengan sedikit tanah, ternyata memiliki potensi yang baik untuk tanaman bawang merah. Terbukti program penghembangan dan budidaya bawang merah di tahun 2018 sangat berhasil dan berkembang dengan baik, bahkan hasil panen dilahan seluas 40 hektar tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pertanian Buton Selatan La Haruna SP MSi mengatakan dengan hasil pencapaian bawang merah asal Lapandewa, pihaknya akan terus menggenjot pengembangan dan budidaya bawang merah, serta akan diolah menjadi bawang goreng ditahun 2019 ini.
“Hasil bawang merah ini cukup menjanjikan, makanya kita akan terus kembangkan ditahun ini, bahkan terus berkelanjutan, ” kata La Haruna saat ditemui di ruangannya beberapa waktu lalu
Dikatakannya, hasil olahan bawang merah menjadi bawang goreng dalam bentuk kemasan sudah dipasarkan di swalayan Kota Baubau dan daerah sekitarnya. Untuk itu pihaknya memprogramkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), misalnya memberikan bantuan peralatan dan pelatihan kepada kelompok usaha bawang goreng, sehingga produksi bawang goreng olahan tersebut menjadi lebih baik.
“Kita mencoba mendorong kelompok masyarakat agar lebih berdaya dengan memberikan pelatihan-pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia,” ucapnya.
Lanjut kata La Haruna, bukan hanya bawang merah sebagai produk unggulan Busel yang akan diprioritaskan untuk dikembangkan, namun ada beberapa produk unggulan seperti, pengembangan produktifitas jambu mete.
Ditambahaknnya, produktifitas jambu mete Busel dalam beberapa tahun belakangan dirasa semakin berkurang. Untuk itu pihaknya akan memprogramkan peremajaan pohon jambu mete dilahan seluas 200 hektar.
“Memang tahun belakangan ini produktifitas jambu mete kita berkurang, maka untuk mendorong produktiftas jambu mete kita dengan melakukan peremajaan,” tutupnya (*)