F2.2 Mantan ketua Kesatuan Mahasiswa Indonesia KMI Buton Utara Butur 2007 2008 MukminMantan ketua Kesatuan Mahasiswa Indonesia (KMI) Buton Utara (Butur) 2007-2008, Mukmin

Peliput: Zukman

BURANGA, BP- Mantan ketua Kesatuan Mahasiswa Indonesia (KMI) Buton Utara (Butur) 2007-2008, Mukmin mengangap Potensi Kabupaten Buton Utara (Butur) kedepan dapat menjadi kan daerah tersebut sebagai kawasan segitiga ekonomi yang menghubungkan Pulau Buton, Kabupaten Wakatobi dan Sulawesi Tenggara.

Hal itu diungkapkan Mukmin SSos MSi

saat ditemui Baubau Post, Rabu (30/01). Posisi Butur yang strategis untuk menghubungkan Kabupaten Wakatobi, Buton secara keseluruhan, dan bisa menjadi titik simpul persinggahan bagi masyarakat menuju Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Menurutnya, adanya Fery Amolengo-Wakorumba, Kabupaten Butur mengalami kebocoran ekonomi, dengan lewatnya mobil dari Wakorumba – Kota Baubau melewati Pure yang juga merupakan wilayah Kabupaten Muna. Padahal jika pemerintah memperbaiki akses menuju Butur seperti, Ronta Buranga menuju Kota Baubaudengan akses jalannya sudah cukup bagus dan terdapat fasilitas ekonomi seperti Karede yang didesain menjadi tempat peristrahatan, maka bisa saja masyarakat akan tertarik untuk melewati wilayah Butur.

” Tentu untuk ini bisa terjadi, maka perlu akses jalan raya yg baik, semoga tahun ini bisa segera ada perbaikan jalan. Serta pemerintah juga harus segera menentukan kawasan cepat tumbuh, saya tawarkan agar Buranga segera didesain menjadi kawasan cepat tumbuh dalam hal ekonomi,” jelasnya.

Dikatakan, hal tersebut merupakan salah satu peluang agar Butur mampu menarik masyarakat agar singgah, sehingga ada sumbangan ekonomi untuk masyarakat kedepannya. Namun ha tersebut terpulang kepada keseriusan semua pihak untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang ada di Butur.

Selain itu ia, juga menawarkan gagasan, agar Pemda Butur segera memutuskan izin trayek dari Kabupaten dan membangun terminal transit di Desa Matta yang berbatasan dengan desa Waoleona Kabupaten Buton. Dan jika masuk diwilayah Butur dan membawa penumpang atas izin trayek diluar Kabupaten Butur, harus dikenakan retribusi. Sehingga akan ada penegasanbatas wilayah administrasi antar Kabupaten, sekaligus memberikan manfaat tambahan PAD untuk Pemda Butur.

” Diterminal itu juga akan ada geliat ekonomi rakyat penjual dan sebagainya,” ungkapnya.

Lanjut, upaya pemerintah saat ini adalah bagai mana meminimalisir kebocoran ekonomi daerah ke wilayah lain, sehingga peningkatan ekonomi masyarakat butur naik.

” Ini yang harus menjadi konsen kita sekarang ini,sehingga dengan adanya ide dan gagasan yang produktif serta kreatif, maka kita akan maju dan berkembang dengan cepat.
” Ungkap Mukmin yang juga mantan dosen di Universitas Darussalam Ambon. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today