F01.7 Kepsek SMPN 5 Pasarwajo La AmiluKepsek SMPN 5 Pasarwajo, La Amilu

Peliput: Alyakin Editor: Zaman Adha

PASARWAJO, BP – SMPN 5 Pasarwajo tidak transparan dalam mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pasalnya, ketua Komite sekolah tidak pernah diundang secara resmi untuk membahas penggunaan dana ini.

Hal ini diakui oleh Kepala SMPN 5 Pasarwajo, Amilu saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (17/05). Menurutnya, Ketua Komite mempercayakan pihak SMPN 5 Baubau dalam pengelolaan dana BOS.

“Ketua Komite nanti bermasalah baru disampaikan, kalau tidak bermasalah tidak disampaikan. Sebab dia percaya sama kita dalam mengelola dana BOS,” katanya

Kata dia, SMPN 5 Pasarwajo berdiri sejak tahun 2007. Namun hingga 2009 masih dibawah naungan SMPN 1 Pasarwajo dan belum mengelola anggaran sendiri. Setelah memasuki 2011, baru mengelola dana BOS.

Setiap Senin, selalu diadakan rapat bersama dewan guru untuk membahas dan Dana Bos serta evaluasi. Namun untuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) tidak melibatkan secara langsung ketua Komite.

“RKAS, dikelolah SMPN 5 Pasarwajo nanti 2011/2017 dan arsipnya disimpan di Leptop, dan memang ketua komite tidak tahu semua program disekolah. Ketua komite tidak pernah menandatangani RKAS karena tidak ada namanya,” jelas dia.

Ketika ditanya mengapa tidak melibatkan ketua Komite dalam RKAS, Amilu diam sejenak, kemudian mengatakan,” Tidak ada alasanya” karena dianggap aman-aman saja.

Sementara salah seorang guru SMPN 5 Pasarwajo yang enggan disebutkan namanya mengatakan, setiap Senin Kepala Sekolah mengadakan rapat tetapi tidak membahas Program dana BOS, melainkan evaluasi proses belajar siswa, perkelahian antara siswa dan persiapan ulangan.

“Benar setiap senin ada rapat, tetapi kalau rapat bersama dewan guru untuk membahas dana BOS tidak pernah” jelas dia.

Sampai sekarang kata dia, sebagian besar guru guru tidak mengetahui pengelolaan anggran Dana BOS maupun juknisnya. Bahkan sejak mengajar di SMPN 5 Pasarwajo, sekolah tidak pernah mengadakan rapat mengenai program dan pembahasan dana BOS.

Guru lainnya yang juga enggan dikorankan namanya mengaku tidak mau tahu dengan dana BOS, karena merasa tidak pernah dilibatkan.

“Tidak tahu, dia kelola sendiri dana BOS, kita tidak urus tentang pengelolaan itu, yang penting kita menjalani tugas untuk mengajar siswa,” akunya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today