F09.2b Sekda Wakatobi pose bersama pihak Bank Mandiri di MCK yang siap dioperasikan. FOTO Duriani Baubau Post Sekda Wakatobi pose bersama pihak Bank Mandiri di MCK yang siap dioperasikan. FOTO Duriani Baubau Post

Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi, Muh Ilyas Abibu, meresmikan pengoperasian sanitasi berupa fasilitas umum mandi, cuci, kakus (MCK). Fasilitas umum dimaksud merupakan program hibah Bank Mandiri untuk menunjang peningkatan destinasi pariwisata Wakatobi.

Muh Ilyas Abibu, mengakui jika akses aksebilitas dan infrastruktur penunjang pariwisata Wakatobi masih sangat minim. Hal itu disebabkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Wakatobi yang terbatas. Termasuk ketersediaan fasilitas pendukung pariwisata lainnya seperti hotel dan restoran.

“Kami akui bahwa sebagai daerah pariwisata, akses aksebilitas dan infrastruktur masih minim. Ini karena keterbatasan APBD, dimana hanya 40 persen APBD itu untuk pembangunan. Sehingga peran pemerintah pusat dan badan usaha milik negara (BUMN) serta swasta lainnya dibutuhkan peran dalam peningkatan infrastrukur penunjang pariwisata Wakatobi,” terang Muh Ilyas Abibu, di Wangi-Wangi Selasa (23/5).

Sekda Wakatobi juga mengatakan bukan hanya akses aksebilitas dan infrastruktur yang sangat minim, namun sebagai daerah pariwisata Wakatobi masih kekurangan fasilitas pendukung lainnya. Dan ini juga butuh peran seluruh stakeholder didaerah. “Kita juga masih kekurangan hotel dan restaurant berkelas sesuai kebutuhan daerah pariwisata. Hotel baru satu masuk kelas bintang, selebihnya baru kelas melati,” kata Muh Ilyas Abibu.

Kartini, Direktur Government and Institutional Bank Mandiri, mengatakan pembangunan sarana sanitasi di Wakatobi diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para wirasatawan baik lokal maupun internasional. Sehingga kemudian memperpanjang durasi tinggal di Wakatobi.

Menurut Kartini, saat ini ada sekitar 4.000 wisatawan lokal dan internasional mengunjungi Wakatobi pada setiap bulannya, terutama untuk menikmati keindahan wisata bawah laut. Sehingga wisatawan butuh kenyamanan selama berada di Wakatobi khususnya penyediaan MCK.

“Pembangunan sarana sanitasi ini dibiayai anggaran CSR Bank Mandiri, yang mengusung salah satu prinsip utama yakni memberdayakan masyarakat agar dapat menciptakan nilai tambah secara mandiri. Artinya, sarana sanitasi ini akan diserahkan kepada masyarakat setempat untuk dijaga dan dikelola agar dapat tetap berfungsi dengan baik,” kata Kartini.

Kartini menambahkan, dukungan perseroan kepada pariwisata Wakatobi sebenarnya telah terlihat sejak 2013, saat Bank Mandiri bersama British Council menggelar program community development di bidang pariwisata untuk Desa Mola yang berada di pulau Wangi-wangi. “Melalui program tersebut Bank Mandiri memberikan bantuan fisik dan non fisik yang ditujukan untuk pengembangan potensi pariwisata khususnya di wilayah desa Mola,” tutupnya.
Untuk diketahui, Bank Mandiri terus berupaya merealisasikan keinginan memakmurkan negeri. Terkait hal itu, perseroan membantu pembangunan sarana sanitasi berupa fasilitas MCK di gugusan Kepulauan Wakatobi senilai Rp. 662.500.000 untuk melengkapi sarana pendukung pariwisata Wakatobi yang masuk dalam 10 destinasi wisata utama yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Rencananya, Bank Mandiri akan membangun 12 unit fasilitas MCK yang akan ditempatkan di tiga pulau, yakni Pulau Wangi-wangi sebanyak 4 unit, Pulau Tomia 4 unit dan Pulau Kalidupa 4 unit.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today