Ustad Sampaikan Pesan Damai dan Menyejukan
Laporan: Ardi Toris
BAUBAU, BP– Memasuki hari kedua Ramadan 1438 H, Walikota Baubau Dr HAS Tamrin MH melakukan sholat Isya dan Sholat tarwih berjamaah di Masjid Raya Baubau, Sabtu malam (27/05).
Usai sholat, Walikota memberikan pengarahan berkenaan dengan hal-hal yang dapat mengurangi pahala berpuasa. Diawal pengarahannya AS Tamrin atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Baubau mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan amalan-amalan lainnya.
“Semoga seluruh amal ibadah kita diijabah dan dilipatgandakan pahalanya dan sepanjang Bulan Ramadan kita dapat melaksanakan seluruh ibadah yang kita inginkan. Apakah itu sholat tarwih, zikir-zikir, sholat tahajud dan sholat sunat lainnya sehingga kita betulk-betul mendapatkan limpahan pahala yang berlipat ganda,” kata Dr HAS Tamrin.
Ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Marhaban Ya Ramadan serta mohon maaf lahir dan batin, bila ada salah, kehilafan, ataupun keluarga yang melakukan keteledoran dengan melakukan penyindiran lewat podium itu Dr AS Tamrin menyampaikan secara resmi dengan harapan Kata maaf itu tentu dibarengi dengan perbuatan elok sesuai dengan tatakrama agama islam.
Selanjutnya, Walikota Baubau itu menghimbau kepada warga Tana Wolio agar bersungguh-sunggu secara serius melaksanakan segala amal ibadah dan terutama menghindari hal-hal yang sifatnya dilarang agama.
“Karena selain kita mengikuti seruan-seruannya, kita juga harus menghindari larangan-larangannya yang sering kali kita lupa diri, baik kita yang sudah tua-tua, terlebih lagi anak-anak muda. Sudah menjadi kewajiban Kita yang sudah tua ini melakukan pencerahan, mengingatkan kepada mereka yang muda-muda banyak hal untuk itu,” pintanya.
Selama Ramadan, AS Tamrin mengingatkan agar tidak melakukan balapan liar pada malam dan subuh hari. Tidak meneguk minuman keras (Miras) yang memabukkan yang dapat menimbulkan gesekan-gesekan hingga menjurus kepada hal-hal yang anarkis.
“Ini saya sampaikan kepada anak-anak muda dan kepada kita semua sebagai pesan berantai. Pengendalian diri anak-anak muda kita masih kurang sehingga perlu selalu kita ingatkan. Kemudian, kenakalan-kenakalan remaja karena tentu di bulan suci Ramadan ini kita melakukan refleksi-refleksi pengendalian diri kita dan itu harus kita implementasikan dalam kehidupan,” katanya.
Walikota mengatakan walaupun melaksanakan puasa tapi masih melakukan pelanggaran norma dan asusila yang tidak disukai agama, maka itu akan mengurangi pula pahala dari puasa yang dilakukan. Misalnya, yang lagi trend sekarang ini lanjutnya, adalah maraknya tidakan intoleran, anarkisme, dan radikalisme. Intoleran, kata AS Tamrin, merupakan perbuatan yang menggap diri hanya dia yang benar, padahal semua tahu bahwa ada lima dimensi kebenaran yang satu sama lain berdiri sendiri.
“Yaitu kebenaran indrawi, ilmiah, filsafati, firasati, dan kebenaran kodrati. Kebenaran itu tidak saling bersentuhan tapi berdiri sendiri. Makanya kalau kita merasa benar jangan bangga-bangga karena di atas langit masih ada langit. Kepintaran kita ini hanya setetes air di kukuh kita, tidak sebanding dengan kepentiran Allah yang seluas lautan. Kita ini tidak ada apa-apanya, jadi jangan kita sombong-sombong,” demikian dia menasehati.
AS Tamrin juga mengingatkan kepada anak-anak muda, bahwa sekarang ini Indoensia sudah masuk pada era globalisasi, era masyarakat ekonomi asean (MEA). Artinya persaingan bebas tak bisa dihindari dan rentang dengan inflitrasi nilai-nilai luar. Nilai-nilai budaya, nilai-nilai politis, nilai-nilai ekonomi, semuanya sangat rentang dimana nilai-nilai itu tidak cocok dengan masyarakat Indonesia.
Ketika ada ketidakcocokan, ungkapnya, maka akan menimbulkan gesekan-gesekan diantara sesama dan ini yang harus ditangkal dan diwaspadai. Nilai-nilai yang tak bersesuaian itu, katanya, akan membuat dekadensi moral anak-anak muda seperti minum-minuman keras.
“Makanya saya sudah meminta Kapolres untuk memberantas Miras tapi harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat. Melalui media seperti inilah saya sampaikan kepada anak-anakku, janganlah tergiring kepada pola-pola mental minum-minuman keras yang berujung pada kenakalan-kenakalan lainnya. Saya minta kepada orang tua untuk mengingatkan kepada anak-anak kita, kemanakan kita, atau tetangga kita. Karena peranan orang tua sangat dominan. Jangan anak-anak kita bergesekan dengan tetangga sebelah, kita orang tua malah membackup mereka. Jangan dihasut tapi diredakan. Kadang-kadang kita ini merasa ego sentris dan merasa kita benar. Harus ada penyelesaian yang baik,” jelasnya.
Walikota bersyukur karena sejauh ini tidak adalagi masalah pembusuran. Ini semua berkat ketegasan aparat kepolsian untuk menegakan hukum atas tindakan pembusuran itu. Tugas kita semua, lanjutnya adalah berupaya melakukan preventif (Pencegahan-red) agar tidak terjadi lagi hal-hal yang merugikan antas sesama. Preventif itu perlu, tapi kalau sudah terjadi maka langkah yang baik adalah melakukan penegakan hukum.
“Saya sering bilang kepada Pak Kapolres kasian juga anak-anak kita kalau itu dibiarkan akan menjadi preseden buruk, akan menjadi contoh soal yang lain-lain. Sehingga yang lain-lain bikin lagi. Padahal daerah kita ini adalah daerah yang aman. Yang memelihara daerah kita ini adalah kita sendiri, polisi tinggal memantau dan mengarahkan,” ucapnya.
Selain Miras yang sifatnya dilarang karena mabuk-mabukan menggangu yang lain yang bisa menimbulkan gesekan-gesekan, juga ada yang lebih terstruktur dan terorganisir yaitu Narkoba. AS Tamrin mengatakan Narkoba serius diberantas hingga ada yang dipenjara di lapas. Dia mengingatkan bahwa Kota Baubau ini rentan dengan masuknya Narkoba melalui udara, melalui laut, juga memungkinkan bisa masuk lewat darat. Melalui laut banyak diangkat lewat kapal, kolo-koli, boti, perahu, kapal fery.
“Yang punya rumah kos tolong seleksi itu tamunya. Jangan sembarang terima tamu. Para RT/RW juga memantau tamu-tamu yang baru datang di Baubau. Karena tamu-tamu yang menggunakan rumah kost itu yang membikin ulah. Kepada kita semua saya titipkan pesan kepada ustad, tokoh agama bahwa dalam menyampaikan pesan-pesan agama selama Ramadan ini sampaikanlah pesan-pesan yang damai, yang segar, yang sejuk. Jangan juga menyampaikan pesan-pesan ekstrim, egoisme, dan jangan memvonis orang. Ini pesan saya,” katanya lagi.
AS Tamrin mengatakan orang-orang yang berpuasa itu yang dipanggil adalah orang-orang yang beriman sebagaimana dalam surat Albaqorah ayat 183. Untuk penjelasan mendalamnya nanti ustad yang menguraikannya. “Mari kita saling memaafkan. Katanya pahala kita akan dilipatgandakan bila saling memafkan ini kita lakukan, tapi harus diawali dengan membersihkan diri dulu. (*)