Peliput: Darson
BURANGA, BP – Berdasarkan survey Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah warga miskin di Buton Utara (Butur) mencapai 15,85 persen dari jumlah penduduk 62 ribu jiwa. Sehingga, bila dinominalkan, angka kemiskinan di daerah yang dikenal dengan slogan Lipu Tinadeakono Sara itu sebesar 10 ribu jiwa.
Angka kemiskinan tersebut cukup tinggi. Namun, BPS Butur mengklaim, angka kemiskinan itu terjadi penurunan. Penuruanan itu sebeser 0,1 persen jika dibandingkan tahun 2015 hanya berkisar 15,86 persen.
“Jika dibandingkan tahun 2015 presentasi jumlah penduduk miskin berkurang 0,1 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Butur, Burhanuddin saat ditemui di ruang kerjnya, Rabu (7/6).
Dijelaskannya, beberapa faktor yang menyebabkan angka penduduk miskin tak menurun secara signifikan. Merosotnya penghasilan masyarakat disektor pertanian menjadi pemicu utamannya. Sebabnya, lahan pertanian tahun lalu diterjang kemarau berkepanjangan atau elnino.
“Terjadinya musim kemarau berkepanjangan, sehingga hasil panen sangat menurun. Inilah salah satu faktor penyebab angka kemiskinan hanya turun 0,1 persen,” jelasnya.
Burhanuddin menyebutkan penyebab hingga angka kemiskinan menurun yakni, bisa diaksesnya jalur tranportasi ruas jalan Lakansai-Labuan. Hal ini, berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dimana, dengan terbukanya akses jalan itu, masyarakat bisa leluasa mengakses lahan pertanian dan menjajakan hasil daganggannya ke masyarakat desa tetangga hingga ke luar kota.
“Dibukanya akses jalur Lakansai-Labuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu , disebabkan beberapa faktor lainya sehingga angka kemiskinan dapat ditekan kendati tak signifikan,” ucap Burhanuddin. (*)