Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP- Prosesi pendafataran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2019/2020 tingkat SMA/SMK se-Kota Baubau berjalan aman dan kondusif, hingga di hari ke dua.
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD Dikbud) Provinsi Sultra La Jaman saat ditemui Baubau Post sewaktu melaksanakan pemantauan pendaftaran PPDB di SMAN 2 Baubau, Selasa (02/07) mengatakan penyelenggaraan pendaftaran PPBD pada beberapa sekolah yang telah dikunjungi berjalan aman dan kondusif.
” Saya sudah kunjungi lima sekolah dan melihat prosesi pendaftaran masih dalam kondisi aman,” jelasnya.
Pada dasarnya, banyak masyarakat yang dikagetkan dengan prosedur pendaftaran tahun ini karena telah dilaksanakan melalui sistem Online, lewat tiga jalur penerimaan yaitu jalur Zonasi, Prestasi, dan Mutasi atau perpindahan Orang tua. Kemudian dikuatkan dengan lampiran Kartu Keluarga (KK) sebagai salah satu persyaratan guna mengoptimalkan pemerataan jumlah siswa berdasarkan tempat tinggal masing-masing. Olehnya itu, diharapkan masyarakat dapat memahami pemetakan jalur-jalur penerimaannya.
” Untuk mereka yang tinggal di Kecamatan Wolio harus mendaftar di SMAN 1 Baubau, kemudian untuk Kecamatan Betoambari ada tiga pilihan yaitu SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 Baubau, sementara di Kecamatan Sorawolio harus mendaftar di SMAN 6 Baubau, begitu juga dengan Kecamatan Bungi harus mendaftar di SMAN 5 Baubau,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sistem zonasi tidak berlaku pada pendaftaran PPDB Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dipertimbangkan dengan ketersediaan jumlah kelas berdasarkan jurusannya masing-masing. Kendati demikian, sekolah kejuruan masih melakukan seleksi penerimaan dengan sistem perengkingan.
” Sistem zonasi tidak berlaku untuk sekolah kejuruan karena mereka membuka pendaftaran dengan jalur umum untuk semua wilayah. Namun, mereka akan diseleksi menggunakan sistem perengkingan,” tandasnya.
Ditambahkan, Kepala SMAN 2 Baubau Muhammad Radi SPd MMPd membenarkan hal itu, bahwa prosesi pelaksanaan di sekolahnya juga berjalan aman dan kondusif. Sebelumnya, pihak sekolah sempat terkendala pada ketersediaan jaringan internet namun setelah kerusakannya diperbaiki sehingga prosesnya dapat berjalan baik kembali. (*)