F01.3 Roni MuhtarRoni Muhtar

BAUBAU, BP- Jembatan pemnghubung Pulau Buton dan Pulau Muna yang digagas sejak masa pemerintahan Gubernur Sultra H Nur Alam terus diperjuangkan hingga masa pemerintahan Gubernur H Ali Mazi. Jembatan penghubung itu titik pancangnya terletak di Kawasan Kelurahan Palabusa, Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau dan Desa Baruta, Kabupaten Buton Tengah.

Sekda Kota Baubau Dr Roni Muhtar mengatakan, pada prinsipnya Pemkot Baubau sudah menyiapkan anggaran untuk pengadaan lahannya sebesar Rp 1 Miliar. “Prinsipnya lahan sudah siap dan tinggal menunggu pembangunan fisiknya yang merupakan program dari pemerintah provinsi Sultra. Kalau itu sudah jadi maka jembatan itu sudah bisa menghubungkan daratan Buton dan daratan Muna,” ucap Roni Muhtar, didampingi Kepala Badan Keuangan dan Pembangunan Daerak Kota Baubau Abdul Fatar, Jumat (17/01), di ruang kerjanya.

Sebelumnya Walikota Baubau Dr HAS Tamrin MH dalam konferensi persnya di Rujab Walikota mengatakan, bahwa pihaknhya akan megelontorkan dana Rp 1 miliar untuk tahap awal dalam pembebasan lahan warga yang ada di kelurahan Palabusa. Lahannya pun sudah ditinjau langsung dengan didampingi Kadis PUPR Andi Hamzah, Asiten I Rahmat Tuta, dan Kabag Administrasi Arif Basari.

“Ini kami lakukan untuk memastikan jembatan itu bisa dibangun dan tidak ada masalah dengan pembebasan lahannya. Sebab bila Pemprov mau membangun jembatan itu maka lahannya sudah harus siap,” AS Tamrin.

Arif Basari yang ditemui mengungkapkan tanah yang akan dibebaskan untuk tiang pancang berukuran panjang 1,3 kilometer dan pemilik lahan berjumlah 17 orang. Pembayaran pembebasan lahan itu ditarget selesai pada semester pertama tahun 2020. “Harganya bervariasi namun tidak akan jauh berbeda satu sama lain,” katanya singkat.

Laporan: Ardi Toris

Visited 1 times, 1 visit(s) today