WANGI-WANGI, BP – Dalam tiga tahun terakhir, Kabupaten Wakatobi bersih dari kasus Deman Berdarah (DBD). Hal ini berkat intensitas Dinas Kesehatan (Dinkes) Wakatobi dalam melakukan penanganan dan pencegahan melalui program sosialisasi perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan masyarakat.
Kendati demikian, Kepala Dinkes Wakatobi Muliaddin mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati.
“ Sampai saat ini belum ada kasus yang dirawat, atau indikasi DBD itu belum ada. Kasusnya memang belum ada, hanya langkah antisipasi kami sudah lakukan, terlebih didaerah endemis seperti Tomia, beberapa tahun lalu,” katanya.
Selain melakukan sosialisasi dilingkungan masyarakat, ia juga mengimbau kepada seluruh petugas kesehatan dimasing-masing Puskesmas agar dapat melakukan kunjungan ke rumah warga (Door to door sistem) guna melakukan penyuluhan terkait menjaga pola hidup sehat, salah satunya dengan membuang sampah plastik pada tempatnya.
“ Kami juga telah membuat gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus yaitu Menguras, Menutup dan Menyingkirkan/Mendaur ulang,” ulasnya.
Dalam upaya membrantas perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, pihaknya juga telah membentuk Juru Pemantau Jentik (Jemantik) yang telah didirikan sejak tiga tahun terakhir, guna pengantisipasian DBD.
“ Kami sudah melakukan gerakan Jumantik, satu rumah satu pemantau jentik. Karena faktor penyebab DBD itukan dia senangnya di air bersih bukan di air yang kotor,” tutupnya.
Peliput: Zul Ps