Rusunawa ASN di PalagimataRusunawa ASN di Palagimata

BAUBAU, BP – Hingga kini, Rumah Susun Sewa (Rusunawa) ASN di Palagimata belum difungsikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau masih menunggu penyerahan aset tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Baubau Yulia Widiarti mengatakan, karena pengelolaan aset tersebut memakan waktu yang cukup lama, maka ada pengelolaan aset sementara.

“Kemudian kita cari orang yang mau tinggal di situ, kita juga merekrut pengelola di Rusun tersebut baik itu admin, cleaning service, hingga keamanan,” katanya saat ditemui pekan lalu.

Rusunawa ASN ini sudah dilengkapi dengan mobiler, seperti tempat tidur, kursi, meja, hingga lemari. Seluruhnya menggunakan APBN termasuk bangunannya.

“Itu masih satu paket pembangunan,” sebutnya.

Meski belum diserahkan, Rusunawa ASN sudah siap untuk dihuni.

Selain itu, sejak tahun lalu pihaknya juga telah mengusulkan ke kementerian untuk pembangunan Rusunawa mahasiswa Unidayan. Rencananya bangunan 50 kamar tersebut akan direalisasikan tahun ini.

“Tahun ini akan dibangun juga, anggarannya mencapai Rp 18 miliar dari APBN, lokasinya di simpang lima Palagimata,” ujarnya.

Yulia menjelaskan, tujuan pemerintah membangun Rusunawa ini agar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan mahasiswa dapat memiliki hunian yang layak. Karena menurut pemerintah, kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak belum semua terpenuhi.

Apalagi di beberapa daerah, masih ada Backlog rumah, yang mana dalam satu rumah ditinggali lebih dari satu kepala keluarga. Juga mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Baubau tidak memiliki tempat tinggal.

“Dengan Rusun ini bisa membantu masyarakat untuk disiapkan sementara rumah yang layak, dan kebanyakan mahasiswa itu orang yang dari luar, jadi tidak memiliki tempat tinggal,” terangnya.

Pihaknya menargetkan, akan membuat usulan ke KemenPUPR agar Kota Baubau mendapatkan lebih banyak bantuan perumahan. Karena untuk membangun Rusunawa, memerlukan anggaran yang besar.

“APBD kita kecil, kecuali untuk rehab rumah atau bantuan swadaya, jadi kita berusaha menarik program dari kementerian,” imbuhnya. (**)

Peliput: Zaman Adha

Visited 1 times, 1 visit(s) today