BAUBAU, BP- Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Baubau, terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada penggunan jasa di Kepulauan Buton. Hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), pelayanan BKIPM Baubau cenderung terus meningkat setiap semester dan tahunnya.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BKIPM Baubau, Arsal melalui rilis persnya, Rabu (29/01). “Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pemberian layanan oleh BKIPM Baubau cenderung terus meningkat setiap per semester dan setiap tahunnya,” kata Arsal.
Dikatakan, pihaknya selalu berupaya menjalin komunikasi yang baik dan meningkatkan unsur pelayanan sesuai standar pelayanan BKIPM Baubau dengan moto Siap dan Tanggap melayani (Siaga). Peningkatan pelayanan BKIPM antara lain, rehab gedung kantor pelayanan, melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, menerapkan standar internasional, pelaporan karantina dan mutu komoditi perikanan dengan sistem online, pembayaran PNBP secara non tunai, dan pelayanan ramah kepada seluruh pelaku usaha.
” Oleh karena itu kami melengkapinya dengan wifi gratis, sarana charger HP, kopi/teh, snack, permen dan juga kompensasi pelayanan, apabila ada keterlambatan penerbitan sertikat/surat kesehatan ikan di ruang pelayanan sesuai dengan janji pelayanan,” jelasnya.
Sementara untuk pelayanan yang masih perlu di tingkatkan antara lain tarif pelayanan. ” pihak kami akan selalu mensosialisasikan kepada masyarakat perikanan terkait dengan PNBP dan telah bekerjasama dengan Bank Mandiri untuk penyediaan mesin EDC / ATM Mini untuk penambahan dan didistribusikan ke wilayah kerja yang belum memiliki,” bebernya.
Lanjut Arsal berharap dengan peningkatan BKIPM Baubau, masyarakat perikanan dan pengguna jasa di Kepulauan Buton, terus meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perkarantinaan dan pengendalian mutu hasil perikanan, serta bersama sama mensosialisasikan sistem perkarantinaan dan pengendalian mutu hasil perikanan, untuk kelestarian dan keberlanjutan komoditi perikanan di Kepulauan Buton. (**)
Peliput: Prasetio M