BAUBAU, BP – Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Murhum Kelas I Baubau dalam imbauannya meminta kepada seluruh nahkoda kapal agar selalu memperketat pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran.
Kepala seksi Kesyahbandaran Kantor UPP Murhum kelas 1 Baubau Muh Irfan Jayadinata mengatakan imbauan yang disampaikan itu guna mengantisipasi cuaca ekstrim yang akan melanda perairan Baubau dan sekitarnya.
“Kita (Syahbadar UPP Murhum) selalu menghimbau kepada pemilik dan nahkoda kapal untuk perhatikan keselamatan,” kata Irfan.
Utamanya, lanjut Irfan, selalu memperketat pengawasan keselamatan dan keamanan sebelum berlayar atau bertolak dari pelabuhan.
Untuk itu, pihaknya meminta agar semua menaati peraturan yang ada. “Kalau kita menaati peraturan, itu berarti kita mendukung terciptanya keselamatan berlayar,” tuturnya.
Kemudian, kata Irfan, saling bertukar informasi kondisi cuaca dilapangan bersama syahbandar. Lalu, nahkoda juga harus selalu memantau update informasi cuaca dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Dalam pengetatan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran untuk semua kapal, untuk kenyamanan penumpang, agar dipastikan tidak melebihi kapasitas yang diizinkan,” kata Irfan.
“Kemudian, untuk kapal penumpang yang mengangkut penumpang dan kendaraan dilarang mengangkut atau memuat barang berbahaya dan kendaraan telah diikat (dilashing) dengan baik,” tambahnya.
Bukan hanya itu saja, KUPP juga meningkatkan pemeriksaan fisik kapal terutama alat keselamatan pelayaran dan peralatan pemadam kebakaran seperti fire dumper, fire extinguiser selalu disiapkan.
“Muatan kontainer harus dilashing dengan baik dan tidak boleh melebihi kapasitas angkut, serta nahkoda kapal harus memperhitungkan stabilitas kapalnya dengan baik sebelum bertolak dari pelabuhan asal,” pintanya.
Untuk itu, kata Irfan, pihaknya memgimbau bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (musibah) agar secepatnya memberikan informasi. “Agar kita segera ambil tindakan cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk lakukan pertolongan lainnya,” tukasnya.
Sementara itu, di lokasi berbeda Kepala BMKG Baubau Fatuhri Syabani belum lama ini mengatakan bahwa wilayah perairan Baubau dan sekitarnya masih diintai oleh gelombang tinggi sampai dua setengah meter.
Untuk itu pihaknya minta perahu yang menengah hingga kecil, harus selalu mengikuti update informasi dari BMKG, apabila terjadi cuaca yang tidak memungkinkan agar menunda pelayarannya.
Masih kata Fathuri bahwa cuaca ekstrim dan kejadian tingginya gelombang dipengaruhi beberapa faktor dinamika atmosfer. Pengaruh pertama ada angin mosun asia dan kedua ada badai siklon tropis.
Kedua hal ini diperkirakan bertiup makin menguat sampai diwilayah Sulawesi Tenggara, pengaruh itu membuat penambahan massa udara termasuk uap air di Indonesia. Sehingga bertemu sebagai konvergensi massa udara. Akibatnya gangguan-gangguan cuaca ekstrim yang bertumpuk atau berkolaborasi menjadi satu. (*)
Peliput: Asmaddin