- Kasat Reskrim Baubau: Keduanya Tinggal Serumah, Mayatnya Ditemukan di Dua Lokasi Berbeda
BAUBAU, BP – Dua wanita di Kota Baubau tewas terbunuh dilokasi berbeda. Wa Inni (15) ditemukan Minggu malam (24/02) tergeletak di Simpang Lima Jalan Raya Palagimata. Sementara rekannya Wa Devi (15), Senin paginya (25/02) ditemukan sudah tak bernyawa di belakang Kafe Labamba Pantai Lakeba, Kecamatan Betoambari. Informasi awal yang dihimpun koran ini dari Polres Baubau, keduanya diduga merupakan korban pembunuhan yang saling berkaitan.
Wa Milan, ibu kandung almarhumah Wa Devi mengaku tidak mengetahui buah hatinya telah meninggal, pasalnya Wa Milan sempat dimintai dimintai keterangannya oleh Polisi terkait meninggalnya korban Wa Inni pada Senin dini hari.
Sementara itu Senin paginya, bapak tiri Wa Devi bergegas mencari keberadaan anak tirinya dengan berkeliling Kota Baubau, namun tak ditemukan sampai terdengar kabar bahwa Wa Devi sudah ditemukan tak bernyawa di Belakang Kafe Labamba.
Ketika korban Wa Devi hendak dibawa ke RSUD Baubau untuk proses visum, sontak saja ada salah satu masyarakat yang mengenal, bahwa itu merupakan anak dari Bapak kandungnya La Ouwa beralamat di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betoambari.
Karena tidak ingin membuat lama jenazah anaknya untuk disemayamkan, akhirnya Bapak kandung beserta keluarga besarnya datang berbondong-bondong ke ruang jenazah RSUD untuk segera disemayamkan. Meski begitu, Bapak kandung korban mengambil keputusan untuk menunggu ibu kandungnya sejenak.
“Karena anak ini (Devi) lama tumbuh dan besar dengan mamanya,” ungkap salah satu keluarga La Ouwa.
Tidak lama kemudian ibu kandung dan bapak tirinya datang. Seketika itu juga keduanya menangis tak terbendung.
“Anakku ini keluar bersama tadi malam kasian. Keluarnya pergi di Pantai Kamali dan beli pentol,” sambil meneteskan air matanya.
Sementara Laode Muhamad Lutfin salah satu keluarga korban Wa Devi dari bapak kandungnya La Ouwa mengatakan kalau itu sebuah motif dendam, itu tindakan pembunuhan karena dendam yang tindakannya tidak manusiawi.
Menurutnya, luka yang sama pada leher koban Wa Devi dan Wa Inni itu sangat beringas, “Bukan menunjukan tindakan seorang manusia (binatang-red),” kata LM Lutfin, sehingga dia meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan temukan pelakunya.
“Saya mewakili keluarga dari bapak kandungnya meminta kepada kepolisian agar pelakunya segera ditangkap karena menurutnya apa yang dilakukan pelaku sangat diluar batas kewajaran. Ini pelaku, kalau dendam, dendam bagaimana juga itu sampai mengenaskan begitu,” tegasnya.
Sat Reskrim Polres Baubau bertindak cepat memeriksa delapan orang saksi runutan dari korban meninggal di Simpang Lima dan di Lakeba. Kasat Reskrim Polres Baubau AKP Ronald Arron Maramis SIK menjelaskan bahwa kedua korban ini tinggalnya serumah tapi bukan saudara.
Pada malam kejadian sekitar diwaktu Maghrib keduanya keluar dari rumah sama-sama berboncengan menggunakan motor Beat warna putih bernopol DT 6657 LG.
“Keluar disuruh sama orang tuanya beli kaset sama pentol, arahnya ke Pantai Kamali,” ungkap Kasat kepada awak media di Mapolres Baubau, Senin siang (24/02).
Ronald kemudian mengaitkan Wa Inni korban meninggal tergeletak di Jalan Raya Palagimata tidak jauh dari simpang lima itu merupakan teman boncengan jenazah yang ditemukan di Lakeba Wa Devi. Sehingga Kasat menyimpulkan bahwa keduanya meninggalnya berkaitan bukanlah korban begal namun pembunuhan.
“Barang berharganya, ada semua contoh anting emas dan lain-lain. Ini bukan begal, sepertinya ini dendam, karena yang diduga bawa mereka ini yang kenal dia dan sudah bisa kita dipastikan ini pembunuhan dengan motif dendam,” ungkap Ronald Arron.
Lanjut dia, untuk kendaraan yang dipakai pihaknya menemukannya di Lorong Kehutanan belakang SMAN 2 Baubau. “Sementara antara pukul 09.00 sampai 10.00 WITA ditemukan motor yang digunakan kedua korban di lorong kehutanan belakang SMAN 2, terparkir beserta kuncinya,” tuturnya.
Kasat Arron membenarkan peristiwa ini berkaitan karena kedua korban meninggal akibat luka senjata tajam. Dilihat dari hasil visum kedua korban luka-lukanya hampir sama, ada di leher, ada di dada, ada di paha.
“Korban ditemukan malam ada delapan luka, ada yang di leher, tiga di dada, empat di paha sementara yang di Lakeba ada lima luka di sekujur tubuhnya hampir sama, ada di leher, dada dan paha,” pungkasnya.
Aparat kepolisian saat ini masih terus bergerak mencari informasi, mendalami untuk menemukan pelakunya.
Peliput: Asmaddin