RUMBIA, BP – Saat memasuki musim penghujan, setiap tahunnya selalu ada warga yang menjadi korban gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Seperti halnya di Kabupaten Bombana, sejak minggu pertama hingga hari ini terdapat enam kecamatan di wilayah Bombana Suspek DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Dr Sunandar MKes MM mengungkapkan, jumlah kasus DBD yang merupakan penyakit dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini mencapai 51 orang. Angka tersebut menurutnya meningkat dibanding tahun kemarin.
” Jadi kalau data kami mulai dari Januari hingga 25 Februari, sekarang yang positif sebanyak 5 orang dan 46 orang lainnya suspek DBD, jadi total ada 51 orang,” tutur Sunandar kepada Baubau Post saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/02).
Diketahui, ganasnya serangan penyakit akbiat virus dengue tersebut, telah menyebar di delapan titik wilayah Kabupaten Bombana yang dikategorikan rawan DBD. Tiga wilayah diantaranya, dua dari Kecamatan Rumbia Tengah, kemudian dua dari Kecamatan Rumbia, dan satu dari Kecamatan Poleang Timur.
Sedang untuk penderita yang suspek Dengue ditemukan di Enam kecamatan di wilayah Bombana yakni Kecamatan Kabaena Barat sebanyak delapan orang, Poleang Barat 15 orang, Poleang Utara 4 orang, Tontonunu 5 orang, Poleang Timur 2 orang, dan Kecamatan Poleang Induk sebanyak 12 orang.
” Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa,” bebernya.
Lanjut ia sampaikan bahwa data tersebut berdasarkan hasil surveilans dari Dinkes Bombana. Namun, ini belum dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Adapun upaya pemerintah dalam menanggulangi hal tersebut (KLB) terjadi, Pemda mengimbau agar pemerintah setempat seperti Camat, Lurah/Desa memberikan penyuluhan dan motifasi kepada masyarakat untuk tetap hidup sehat.
” Tentu dengan meningkatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk, dengan menggalakan 3M dengan melalui gerakan Satu Rumah Satu Jumantik,” tuturnya.
Selain itu, kata Sunandar, perlu mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional Pengendalian DBD (Pokjanal DBD) di berbagai tingkatan baik itu Desa, Lurah, maupun Kecamatan. Juga, melakukan kerja bakti, seminggu sekali.
” Tentu kami juga sangat berharap ada penanganan lintas sektor bukan semata mata dari Dinas Kesehatan, terutama mulai dari dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup juga pemerintah setempat seperti camat, lurah/desa memberikan penyuluhan dan motifasi kepada masyarakat untuk hidup sehat,” harapnya.
Ia mengibau kepada masyarakat jika kengalami gejala demam, sakit kepala disertai muntah, bintik merah pada kulit maka segeralah dibawa ke petugas kesehatan, agar secepatnya diberikan penanganan secara medis.
Peliput: Agus Saputra