Foto 1. Bupati Butur Abu Hasan Usai melepaskan Launching perdana kopra putihBupati Butur Abu Hasan Usai melepaskan Launching perdana kopra putih
  • Bupati Butur Launcing Ekspor Perdana 11 Ton

Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di bawah kepemimpinan Bupati Abu Hasan terus menunjukan perkembangan di berbagai bidang. Salah satunya dengan pemanfaatan produk lokal yang bisa menmbus pasar internasional. Produksi Kopra Putih yang selama ini dikembangkan Pemkab Butur sudah dilirik dan diminati oleh pasar Cina.

Sebagai langkah awal hasil produksi masyarakat Butur, produksi Kopra Putih yang mendapat dukungan penuh dari Bupati Butur Abu hasan siap mengespor hasil produksi di negeri tirai bambu tersebut sebanyak 11 ton sebagai langkah awal.

Bahkan, Abu Hasan sendiri memimpin langsung launching pengiriman perdana tersebut di dampingi ketua DPRD Butur Diwan SPd, Kapolres Butur AKBP Wasis Santoso SIK, Ketua TPKK Butur Hj Siti Rabiah Abu Hasan, Tenaga Ahli Cinda Musyida dan para kepala OPD,
yang bertempat di Eks SMK Kesehatan Mina-Minanga, Minggu (10-05-2020).

Foto 2 Bupati Butur Abu Hasan pada saat meresmikan gedung penyimpanan Kopra Putih
Bupati Butur Abu Hasan pada saat meresmikan gedung penyimpanan Kopra Putih

Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Butur ini menyatakan kegembiraannya, pasalnya hasil produksi kopra putih yang dihasilkan Butur langsung menembus pasar internasional. Tentunya, dengan keberhasilan ini produknya sudah pasti di terima dipasal regional dan nasional.

“Kopra putih akan kita berangkat dalam fase ekspor, ini bukan lagi bermain di lokal bermain di nasional tapi kita bermain ditingkat internasional,”katanya.

Hasil produksi Kopra Putih ini tentunya berdampak pada tingginya harga kelapa sebagai bahan baku. Ditambah lagi dengan kehadiran pabrik minyak kelapa dan Solar Dryer Dome yang mengolah kelapa menjadi Kopra Putih. Jika enam bulan yang lalu kelapa di Buton Utara terbuang cuma-cuma dan dan di biarkan rusak begitu saja kini sudah memiliki nilai yang untuk penghasilan masyarakat.

Selain itu, kata Abu Hasan, hadirnya Solar Dryer dome ini membuka lapangan kerja bagi masyarakat desa di Buton Utara, bagaimana tidak setiap satu Solar dryer dome membutuhkan tenaga kerja paling sedit lima orang sehingga hal ini menjadi peluang bagi pemerintah daerah ataupun masyarakat dalam bidang ekonomi kerakyatan.

“Peluang bagi daerah,peluang bagi rakyat dan masyarakat yang harus terus kita kembangkan dan Insya Allah akan menjadi bagian penting dari pengembangan ekonomi lokal kita,”kata Abu Hasan.

Foto 3 Mobil truk yang muat kopra putih yang akan di ekspor di negeri Cina 1
Mobil truk yang muat kopra putih yang akan di ekspor di negeri Cina

Sementara itu, Tenaga Ahli pembuatan Kopra putih Cinda Musyida mengatakan, seharusnya pengiriman kopra putih di bulan April yang lalu ke India namun karena Pandemic Covid-19 sehingga dibatalkan dan di bulan Mei baru jadi di ekspor ke Cina.

Untuk itu, dalam mendukung kegiatan produksi Kopra Putih kata Cinda Musyida, Solar Dryer dome yang ada di Butur saat ini sebanyak 28 unit yang tersebar di empat kecamatan yang ada di Buton Utara dan Solar dryer dome ini kedepannya akan terus ditambah.

“Alatnya akan terus kita tambah untuk peningkatan produksi di semua kecamatan. Apalagi, target pasaran ditingkat dunia bukan hanya cina tapi India juga sudah siap menerima hasil produksi Butur,”tutupnya. (***)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin