F04.1 drh Jusriati

Peliput: Zaman Adha

BAUBAU, BP – Pandemi Covid-19 mempengaruhi hampir segala sektor usaha. Tidak terkecuali para pemotong hewan ternak di Kota Baubau yang pendapatannya menurun.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Baubau melalui Kabid Peternakan, drh Jusriati mengatakan, biasanya dalam sehari para pemotong hewan ternak memotong hingga lima ekor. Namun kini turun drastis, hanya dapat memotong hingga dua ekor hewan ternak saja per harinya.

“Yang paling berpengaruh itu di para pemotong hewan ternak. Karena sekarang acara pesta tidak ada, terus warung tidak banyak yang buka, otomatis yang potong hewan juga kurang,” jelasnya, Jumat (05/06).

Dengan berkurangnya pemotongan hewan ternak, maka retribusi yang disetorkan ke Distan Kota Baubau juga dikurangi. Jika biasanya target retribusi Rp 55 juta, kini dipangkas 50 persennya.

Meski tidak ada bantuan khusus bagi para pemotong hewan ternak terdampak Covid-19, namun pihaknya memberikan keringanan dalam hal retribusinya. Distan Baubau memaklumi adanya penurunan omset para pemotong hewan ternak ini.

“Kita tidak kejar target seperti biasanya, karena daging hewan yang dipotong tidak habis terjual, jadi mereka jual lagi besoknya,” urainya.

Terdapat sekitar 14 pemotong hewan resmi terdaftar di Distan Baubau. Mereka bekerja di Rumah Potong Hewan (RPH) resmi di Waromosio.

Sementara untuk daging produksi RPH Waromosio dijual di Pasar Karya Nugraha. Namun rencana, para penjual daging sapi maupun ayam akan diarahkan ke lapak khusus penjual daging di Pasar Wameo.

“Nanti selesai baru ini baru diatur kembali. Karena semua penjual daging baik ayam maupun sapi akan diarahkan ke sana, agar tidak ada lagi yang menjual di pinggir jalan,” pungkasnya.

Jusriati menambahkan, penurunan omset juga terjadi di kalangan peternak, namun tidak terlalu besar sebagai dampak dari berkurangnya pemotongan hewan di RPH. (**)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin