- Travel Belum Diperkenankan Jual Tiket
Peliput: Zaman Adha — Editor: Ardi Toris
BAUBAU, BP – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kini sudah mulai beroperasi kembali melayani penumpang sejak tanggal 8 Juni 2020. Dalam pelayanannya, Pelni menerapkan prtokol kesehatan yang ketat untuk penumpang.
Kepala Pelni Cabang Baubau Capt A Sadikin MM Mar menuturkan sebagai perusahaan plat merah pihaknya menaati semua instruksi pemerintah dalam melayani penumpang. Prosedur diperketat mulai dari pembelian tiket hingga calon penumpang naik ke atas kapal.
“Semua arahan pemerintah sudah kami sudah laksanakan yakni protokol kesehatan dalam melayani penumpang,” tuturnya saat ditemui Selasa (16/06)
Sadikin menjelaskan prtokol ketat dimulai dari calon penumpang membeli tiket. Travel sementara tidak melayani penjualan tiket, selain di loket Pelni. Pihaknya ingin memastikan bahwa calon penumpang layak untuk berlayar.
“Karena kita akan cek kebenaran dari surat-surat yang dibawa calon penumpang sesuai dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
Para calon penumpang dipersyaratkan harus memiliki hasil non reaktif rapid test dan surat rekomendasi dari gugus covid setempat, yang menyatakan calon penumpang dapat melaksanakan perjalanan.
Di pelabuhan sebelum masuk ke terminal keberangkatan, para calon penumpang akan dilakukan screening dan pengecekan syarat-syarat keberangkatan oleh tim gugus dan instansi terkait lainnya. Saat keluar terminal pun, penumpang kembali discreening oleh KPLP dengan penyemprotan disinfektan dan cek suhu tubuh.
Bahkan sebelum naik ke tangga kapal, para calon penumpang kembali dicek suhu tubunya oleh kru Pelni yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap level 3. Setelah di atas kapal, penumpang kembali dicek suhu tubuhnya oleh tim kapal.
“Jadi benar-benar filternya banyak, dari loket beli tiket, pelabuhan, terminal penumpang, sampai naik di atas kapal harus memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” terangnya.
Tidak sampai di situ kata dia, pelayanan kru di atas kapal pun menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari pengaturan tempat, pola pengambilan makan minum serta pelayanan yang lainnya.
Dengan protokol kesehatan yang ketat ini, pihaknya berharap tidak ada lagi ABK yang terpapar Covid-19. Pasca adanya ABK yang terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu, pihaknya melakukan screening terhadap seluruh awak kapal, pembersihan kapal, penggantian awak kapal, tes swab terhadap awak kapal, hingga siap kembali beroperasi saat ini.
“Kami pun diperintahkan manajemen, agar kapal tidak lagi terpapar. Jadi kami tidak mau kecolongan seperti awal-awal, bahwa kapal terdampak oleh penumpang yang tidak jujur, sehingga ABK kami terpapar,” tandasnya.
Meski sudah membuka kembali pelayaran, namun jumlah penumpang masih dibatasi, yakni tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas kapal. Namun sejak dibuka tanggal 8 Juni 2020, pihaknya mengakui jumlah penumpang belum begitu banyak.
“Paling banyak 106 penumpang tujuan arah barat, kalau arah timur hanya puluhan, itu pun kebanyakan TNI atau warga berKTP Papua,” sebutnya. (**)