Peliput: Prasetio M
BAUBAU, BP- 72 Tenaga Kesehatan (Nakes) yang direkrut sebagai relawan dalam membantu penanganan Pasien Covid-19 di Kota Baubau sudah melaksanakan tugasny, namun jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Dr Wahyu saat di temui awak media beberapa waktu lalu.
” Dari sejumlah yang dihitung kebutuhannya ternyata yang mendaftar belum setengahnya. Dari jumlah yang mendaftar dan direkrut itu ada 72. Jenis-jenis tenaga tertentu sudah terpenuhi tetapi jenis-jenis tenaga lainnya belum terpenuhi,” kata Wahyu.
Dikatakan, 72 Nakes yang direkrut tersebut ada yang bertugas di Rumah Sakit Umum Baubau ada yang bertugas di Rumah Sehat Terpusat. Karena belum mencukupi kebutuhan sehingga pihaknya memperpanjang lowongan rekruitmen.
” Yang sudah terpenuhi itu Bidan, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga keamanan, sementara yang belum terpenuhi itu Dokter, perawat, rekam medik dan petugas kebersihan,” ujarnya.
Saat ini 72 Nakes tersebut sudah menjalankan tugasnya, dimana sebagian bidan di tempatkan di Rumah Sakit Baubau dan di Rumah Sehat terpusat. Untuk perawat untuk sementara pihaknya mengarakan ke Rumah Sehat untuk menangani pasien.
Sebelumnya 72 Nakes tersebut mendaftar dan mengikuti seleksi, wawancara, setelah dinyatakan memenuhi persyaratan, 72 Nakes tersebut mengikuti pelatihan. ” Dinyatakan lulus kemudian dilatih, ada saya, dr Lukman dan Kepala BPBD sebagai pembicaranya, bahkan di bawah kesana (rumah Sehat) jalur pasien tangganya yang ini, kalau Nakes ini jalurnya, APD yang dipakai harus bagai mana, langkah-langkah cuci tangan, bagai mana membawakan obat ke kamar, memberikan penjelasan minum obat dan vitamin, makanan,” bebernya.
Lanjut kata Dr Wahyu, Rumah Sehat terdiri dari empat lantai dan pihaknya membagi tiga zona, yakni lantai satu merupakan zona hijau untuk gugus tugas Covid-19 dan pihak Keamanan, lantai dua merupakan zona kuning untuk tenaga kesehatan, Lantai tiga dan empat itu zona merah tempatnya para pasien.
” Jadi yang bisa naik ke lantai tiga dan empat adalah orang yang memakai APD, selain pasien. Kalau perawat yang masuk keruang pasien tidak boleh pulang ke rumah, sehingga diberikan hak kamar dengan fasilitas ruang tamu, dapur, kamar mandi, wifi gratis dan perabot lainnya, makanannya disiapkan pagi-siang-malam, kalau tidak ketemu pasien seperti keamanan, selepas jaga bisa pulang ke rumah,” tutupnya. (**)