Peliput: Hengki TA — Editor: Ardi Toris
LABUNGKARI, BP – Desa Batubanawa, Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim), Kabupaten Buton Tengah (Buteng) menjadi perwakilan sebagai kampung tangguh rajungan beriman. Terpilihnya Desa Batubanawa sebagai Desa Tangguh, sebab dari dulu sudah terbentuk secara alami, mulai dari segi ekonomi hingga sosial budayanya.
Polres Baubau melaksanakan lomba kampung tangguh, sebagai rangkaian Hari Bhayangkara ke 74, dimana kampung tangguh merupakan untuk segala-galanya, bukan hanya tanggung dalam menghadapi pandemi virus corona atau covid-19 dan menghadapi new normal.
Khususnya untuk wilayah Polsek Mastim, menujuk Desa Batubanawa menjadi kampung tangguh, sebab melihat tangguh dalam sosial budaya, selama ini sosial budaya sudah terbangun secara alami, karena hubungan kekeluargaan, keketabatan, dengan menjunjung tinggi kearifan lokal.
“Maslah persoalan adat, mulai yang menikah, potong rambut selalu di di diskusikan di Balai desa dan setiap saat ada kehadiran Bhabinkamtibmas,” ungkap IPDA Musrifin, Kapolsek Mastim saat dikonfirmasi media ini, Kamis (25/06)
Kemudian, ketahanan dibidang ekonomi, sejak pandemi covid-19, kurangnya penjual sayur yang masuk di Mastim, sebab keterbatasan surat izin kesehatan untuk menjual keluar daerah. Untuk penjual sayur di Mastim kebanyakan dari Kabupaten Muna dengan menggunakan mobil.
“Ada dari Muna selalu datang menjual, kita tidak melarang asal mematuhi protokol kesehatan, namun saat ini sudah mulai berkurang,” jelasnya.
Dengan adanya hal tersebut, Bhabinkamtibmas Polsek Mastim membuat sebuah inovasi, menghidupkan kembali Grand House, rumah budi daya ketahanan pangan, yang sudah di Bangun pada tahun 2017.
“Karena sudah tidak terawat lagi Bhabinkamtibmas membenahi kembali, dengan membeli beberapa bibit terong, cabe, sawi, kemudian di bantu dengan ibu PKK Desa,” tuturnya.
Lanjutnya, sebelum turunnya perintah pembuatan kampung tangguh, mantan Ajudan Walikota Baubau itu sudah menerapkan hal tersebut di masa pandemi covid-19 ini. Dimna, dengan melakukan bersih-bersih, memberikan edukasi, pemahaman dan pengajaran kepada masyarakat,
Sehingga, hal tersebut bukan hanya menjadi slogan sinergitas dan solidatas Polri dan masyarakat, namun rangkaian kerja ini adalah wujud nyata, untuk selalu dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, agar roda sinergitas tersebut berjalan dengan lancar.
Masyakat semakin produktif, Kamtibmas kondusif, dari tema itu sudah tergambar di Desa Batubanawa, sejak terbentuknya pos cek arus keluar masuknya di Mastim, apalagi Desa Batubanawa sebagai pintu masuk ke tujuh desa lainnya.
“Selama menjalankan edukasi protokol kesehatan, tidak ada riak-riak, setiap masyarakat luar yang masuk di Mastim, menaati protokol kesehatan dengan mencuci tangan,” ungkapnya.
Kedatangan Tim Supervisi Kampung Tangguh Nusantara (KTN) dari Sat Binmas Polres Baubau yang di pimpin Kasat Binmas AKP Muh Salam, bersama rombongan, Rabu (24/06) kemarin, merupakan tahap pertama penilaian untuk mengecek kesiapan desa Batubanawa sebagai Kampung Tangguh Rajungan Beriman.
Dimana, hal-hal tentang tata cara persiapan, sejauh mana peran Kecamatan mendukung desa, kemudian hubungan sinergitas dan solidatas, antara Polsek hingga peran Bhabinkamtibmas dan pemuda karangtaruna. Alhasil, tim Supervisi langsung memberikan aplos, senang dan bangga melihat kesiapannya.
“Kita memberikan yang terbaik, Kita benahi dan bersih-Bersih kampung, bukan semata-mata hanya menghadapi lomba kampung tangguh, ini juga untuk kepentingan kita semua selama masa pandemi covid 19, menghadapi new normal, dan idul adha dan 17 Agustus kedepan,” tutupnya. (*)