Peliput: Zaman Adha — Editor: Ardi Toris
BAUBAU, BP – Musim panen padi perdana tahun ini sedang berlangsung di Kecamatan Bungi Kota Baubau. Khususnya di wilayah Loko hasilnya tidak begitu memuaskan.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Baubau, Muhammad Rais mengingatkan kepada para petani untuk mewaspadai hama tikus dan wereng. Kedua jenis hama ini memang banyak menyerang sawah para petani.
“Ada beberapa kelompok yang hasilnya kurang memuaskan. Faktornya ada serangan tikus, ada hama wereng sehingga produksi agak berkurang,” katanya.
Meski di wilayah Loko tidak diserang hama tikus, namun hama wereng membuat produksi padi setempat kurang memuaskan dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hal ini Distan Baubau mengingatkan kepada para petani agar tidak tergantung kepada disinfektan kimia. Beberapa tanaman dapat menjadi pestisida alami yang tidak kalah ampuh dari pestisida kimia.
“Kami sudah latih dan sampaikan kepada petani agar tidak tergantung kepada bahan kimia, namun menggunakan bahan alami seperti bawang merah, tembakau, daun marantawali, dan bahan-bahan lainnya,” terangnya.
Sedangkan untuk hama tikus saat ini polanya sudah berubah. Jika biasanya tikus membuat sarang di pematang sawah, kini banyak tikus yang bersarang di luar areal persawahan.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada para petani untuk memperhatikan dan memeriksa kawasan sekitar areal persawahan yang banyak semak-semak.
“Jadi kalau melakukan gropyokan jangan terpusat di sawah, tetapi perhatikan sekitar sawah yang masih banyak semak-semak karena disitu ada sarang mereka yang baru,” pintanya.
Peningkatan hama tikus menurut Rais, karena musim tanam tidak serentak sehingga siklus tikus bersambung terus. Sementara tidak serentaknya penanaman disebabkan oleh kurangnya pasokan air, membuat sebagian lahan belum dapat diolah
“Air berkurang karena hutan sudah mulai gundul, banyak yang melakukan penebangan liar yang pengawasannya sudah semakin jauh, tadinya di kota/kabupaten sekarang sudah di provinsi,” tandasnya.
Rais menambahkan, kurang memuaskannya hasil panen dapat disebabkan juga karena musim panen yang dilakukan saat hujan. Padi yang pengeringannya terlambat, dapat menurunkan kualitas beras.
“Kalau panen di musim hujan, jika pengeringannya terlambat maka beras agak kehitaman,” katanya. (**)