Peliput: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Kota Baubau akan segera memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) berbentuk mobile untuk tes swab Covid-19. Sumber Daya Manusia (SDM) sudah dipersiapkan.
Tenaga kesehatan telah diberikan pelatihan pada Rabu (16/12), oleh dokter patologi klinik, dokter ahli paru, dan Kadis Kesehatan dari segi kebijakan. Tenaga kesehatan yang disiapkan, yakni tenaga analis lab puskesmas, analis lab rumah sakit, dan perawat.
Kadis Kesehatan Baubau, Dr Wahyu merinci petugas kesehatan sejumlah 17 orang dari puskesmas, dan sekitar 10 dari RSUD Kota Baubau. Jumlahnya diperbanyak, untuk mencegah kelelahan petugas.
“Sebenarnya SDM-nya tidak perlu banyak. Lalu mengapa kita perbanyak? agar bisa sif, sehingga aspek kelelahan bisa diakomodir,” katanya.
Sementara untuk alat Mobile PCR kata Wahyu, jika tidak ada aral melintang akan tiba pada Jumat (18/12) di Kota Baubau. Nantinya alat ini akan dikelola oleh RSUD Kota Baubau.
“Mobile PCR sama seperti yang biasa dilakukan di lab, tapi ini tidak statis melainkan disimpan di dalam mobil, jadi bergerak. Nanti kita akan jadwal keliling baubau,” jelasnya.
Dengan adanya Mobile PCR, hasil swab tenggorakan dari Kota Bahbau tidak perlu lagi dikirim ke RSUD Bahteramas. Sehingga hasilnya bisa diketahui lebih cepat.
“Insya Allah hari ini diperiksa, hari ini juga sudah ada hasilnya.
Pihaknya menegaskan, swab Covid-19 gratis. Selama ini kata dia, baik Rapid Test maupun Swab Test yang dilaksanakan Pemkot untuk masyarakat Baubau tidak dipungut biaya.
“Saya tegaskan tidak boleh ada biaya, karena itu uang rakyat juga,” tandasnya.
BACA JUGA: Tahun Baru Saat Pandemi, AS Tamrin: Tahan Diri
Wahyu menambahkan, Mobile PCR ini sangat penting sebagai upaya pemerintah untuk memutus penularan Covid-19. Penjaringan dilakukan untuk menemukan lebih banyak kasus Covid-19.
“Kita ingin menemukan kasus sebanyak-banyaknya, agar yang ditemukan positif segera diisolasi, jangan melebar ke mana-mana,” imbuhnya. (**)
NONTON JUGA VIDEO BERIKUT:
TARI DAUN NIPAH DARI BAUBAU AKAN MASUK DAFTAR TARI NASIONAL
Sanggar Seni Lakologou yang bertempat di Kelurahan Lakologou membuat sebuah tarian khas Baubau yang nantinya akan dimasukkan menjadi salah satu tarian nasional oleh Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Provinsi Sulawesi Selatan. Tarian itu bernama Tari Daun Nipah.
Pemilik Sanggar Seni Lakologou Erna SKM saat dikonfirmasi Baubau Post, Kamis (25/06), mengatakan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Provinsi Sulawesi Selatan memfasilitasi untuk membuat sebuah tarian khas Buton. Dengan demikian Erna memutuskan untuk membuat tarian di wilayahnya tepatnya di Lakologou. Tari Daun Nipah dari Baubau akan masuk daftar tari nasional. @BAUBAUPOST TV CHANNEL