Peliput: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Baubau tengah menyasar sumber mata air baru. Salah satunya mata air kali kanari di Sorawolio untuk program jangka pendek.
Mata air ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Baubau hingga 80 persen. Pasalnya debit air di kali kanari mencapai 200 liter per detik.
Namun PDAM Baubau hanya akan mengelola 100 liter per detik. Dengan kapasitas ini, PDAM Baubau bahkan bisa menambah hingga 7 ribu pelanggan baru.
“Kali kanari kita poskan untuk mendukung di wilayah seperti batulo, bataraguru, sampai ke wameo, bahkan mungkin sampai ke SMAN 3 Baubau,” kata Direktur PDAM Baubau Jemmy Hersandy.
Mata air kali kanari lanjutnya, akan menunjang Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Waruruma yang selama ini belum maksimal, karena biaya operasionalnya yang tinggi. Hal ini disebabkan penyaluran air dari IPA Waruruma menggunakan pompa.
Berbeda dengan sumber mata air kali kanari yang memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Sehingga pihaknya sangat gencar dalam mengembangkan mata air ini.
Untuk itu lobi-lobi pun dilakukan untuk mencari sumber anggaran, baik itu melalui Pemerintah Kota Baubau maupun kementerian terkait.
“Kita mau masukkan usulan anggaran pengelolaan sumber mata air kali kanari Rp 15 miliar. Kami sedang berusaha, adapun pemerintah daerah bisa membantu Alhamdulillah. Namun kami tetap mencari di tempat lain mana yang cepat,” papar Jemmy.
Penambahan sumber mata air baru kata Jemmy memang perlu dilakukan PDAM Baubau. Dengan melihat kondisi saat ini, yang mana penduduk maupun kawasan permukiman di Kota Baubau semakin meningkat.
“D baubau semakin tahun kebutuhan air bersih semakin meningkat, karena penduduk semakin naik, bangunan semakin banyak,” ujarnya.
Sementara saat ini, sumber mata air yang dikelola PDAM Baubau ada enam titik. Itu pun menurut Jemmy, mata air ini tidak begitu maksimal.
baca juga: Kelurahan Liabuku Laksanakan Musrembang Tingkat Kelurahan 2021
Selain sumber mata air kali kanari, pihaknya juga memiliki program jangka panjang, yakni mengelola sumber mata air di kaki Gunung Sangia Wakokili. Namun program ini memerlukan setidaknya anggaran ratusan miliar rupiah. (**)