Peliput : Amirul
Batauga,BP-Pemerintah Kabupaten Buton Selatan konsen pada pengembangan kebutuhan pangan masyarakatnya.
Konsistensi kebijakan pada capaian peningkatan ketersediaan pangan terus dilaksanakan sehingga diharapkan Busel menuju swasembada pangan yang berarti masyarakat mampu mengadakan kebutuhan pangannya sendiri.
Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani mengatakan swasembada pangan menjadi program pembangunan pertanian yang strategis karena memiliki dampak luas.
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, mutu bahan pangan yang baik, serta nilai gizi yang tinggi memiliki dampak luas pada perekonomian dan mutu sumber daya manusia.
“Beras sebagai bahan pangan utama menjadi target utama pemerintahan untuk dapat mencapai swasembada,” ucapnya belum lama ini.
Kata Arusani, Wilayah Sampolawa memiliki potensi yang cukup luas untuk pengembangan padi sawah, apalagi didukung sumber air yang melimpah.
Selain itu, kemandirian pangan di Busel dapat pula mulai dari kemandirian pangan pada tingkat rumah tangga. Sebab, menurutnya, masyarakat memiliki kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.
“Program pekarangan pangan lestari (P2L) ini sangat penting agar biaya hidup masyarakat dapat ditekan dan penghasilan semakin tinggi, sehingga masyarakat dapat semakin sejahtera,” ujarnya.
Untuk menunjang keberhasilan program tersebut, menurutnya perlukan didorongan dengan gerakan menanam berbagai kebutuhan dasar secara mandiri. Program ini terkhusus pada ibu-ibu yang mempunyai keinginan dan talenta berkebun sayuran, cabai.
“Ini upaya kita untuk mengubah pola pikir masyarakat dari yang tadinya hanya sebagai pembeli menjadi produsen,” tuturnya.
Program ini menargetkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat miskin hingga masyarakat non miskin.
Ditambahkbnya, selain untuk mengubah pola pikir masyarakat. Program pekarangan pangan lestari juga bertujuan agar masyarakat bisa menghasilkan sendiri sebagian dari kebutuhan pangan untuk konsumsi keluarga melalui pemanfaatan pekarangan rumah.
baca juga: Festival Budaya Buton Selatan, Menjaga Tradisi Leluhur
“Lewat upaya tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di Busel. Karena masyarakat mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan,” tutupnya.(**)
Comments are closed.