Peliput : Kasrun
BURANGA,BP-Sekertaris daerah (Sekda) Kabupaten Buton Utara (Butur), Muhamad Hardy Muslim telah mempertanyakan kepada Kepala dinas Pendidikan melalui sambung telepon selulernya terkait pemotongan gaji guru-guru yang diduga dilakukan Bank Sultra cabang Ereke.
Kata Hardy Muslim, keterangan yang dia dapat dari Kepala dinas Pendidikan, pemotongan gaji guru-guru di Buton Utara sudah berjalan lama sebelum dirinya menjadi Kepala dinas Pendidikan.
“Saya sudah telepon kadis pertanyakan kasus tersebut, menurutnya kasus sudah berjalan sebelum jadi kadis, antara pembedahara pembantu di kecamatan dgn para guru, namun ada guru yg tdk tahu (miskomunikasi) soal pemotongan gaji, ” tulisnya pada saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya, Selasa (04/12/2022).
Lanjut Hardy Muslim, kepala dinas pendidikan telah memerintahkan bendahara pembantu untuk menghentikan pemotongan gaji guru-guru di Buton UtaraUtara mulai desember 2021 yang lalu.
“Jadi dia sudah suruh hentikan Desember 2021, dan tidak ada lagi 2022,” Ujarnya.
Media ini telah melakukan konfirmasi kepada Sekda Butur, Hardy Muslim melalui pesan WhatsAppnya, Rabu 5 Januari 2022, terkait sangsi yang akan diberikan kepada terduga pelaku pemotongan gaji guru-guru, sebagaimana yang pernah dia janjikan bahwa bila terbukti memang ada pemotongan gaji guru-guru di Butur maka bendahara pembantu akan diberi sanksi.
Pada saat ditanya apakah akan diberikan sangsi kepada mereka yang telah terbukti melakukan pemotongan gaji guru-guru di Butur? Dan sangsinya apa? Hingga berita ini diturunkan sekda Butur, Hardy Muslim belum membalas pesan dari Media ini.
baca juga: KPK RI Ingatkan DPRD Butur Lakukan Perjalanan Dinas Sesuai Kebutuhan Daerah
Hingga saat ini tidak ada yang menjelaskan diperuntukan untuk apa sebenarnya gaji guru-guru yang dipotong melalui Bank Sultra Cabang Ereke. Baik Kadis Pendidikan Butur, Bendahara Diknas Pendidikan, Ketua PGRI Butur sampai dengan Sekda Butur tidak menjelaskan sebenarnya pemotongan gaji guru itu diperuntukan buat apa? (**)
Comments are closed.