Peliput : Amirul
Batauga,BP-Jika Kelompok Wanita Tani (KWT) telah terbentuk dibeberapa desa di Buton Selatan salah satunya KWT Bangun Sejahtera di Desa Bola yang memproduksi tepung Kaopiku dari umbi singkong. Kegiatan yang didominasi ibu-ibu warga setempat berdampak pada peningkatan ekonomi.
Bercermin dari situ, kemudian dengan adanya potensi Buton Selatan yang kaya akan sumber daya perikanan yang melimpah. Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Buton Selatan mencanangkan terbentuknya Kelompok Wanita Nelayan.
Kepala Dinas Ketapang Busel Amir Sarlito Womal mengatakan kelompok wanita nelayan dan masyarakat nelayan mampu menghasilkan produk olahan bahan baku ikan yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Misalnya kerupuk ikan atau pentol ikan kemasan dan lain-lain sesuai dengan spesifikasi dan kreatifitas, inovasi kelompok nelayan masing-masing desa.
“Kelompok wanita nelayan akan terbentuk yang terdiri dari 10-30 orang. Sebagai pilot projeknya dibentuk satu Kecamatan satu desa,” kata Amir Sarlito Womal
Program ini diharapkan mampu meningkatkan pemenuhan taraf kesejahteraan, menopang kehidupan ekonomi anggota kelompok nelayan dan masyarakat nelayan terkait dengan keberadaan hasil tangkapan ikan serta pengolahannya.
Terkait teknologi pengolahan bahan baku ikan hingga menjadi produk jadi, Kata Amir Sarlito, pihaknya akan melakukan pendampingan, pelatihan-pelatihan juga akan dilakukan monitoring dan evaluasi untuk menjamin keberlanjutan program.
“Kita akan melakukan pendampingan, misalnya pengadaan teknologi pengolahan bahan baku ikan, mendatangkan pelatih-pelatih terampil sesuai spesfikiasi produk olahan apa yang akan diinginkan oleh kelompok wanita nelayan,” jelasnya.
Terkait pemasaran produk hasil olahan kelompok wanita nelayan, ada dinas terkait yang mendampingi yakni Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan.
baca juga: DKP Target Seluruh Nelayan Busel Miliki Kartu Kusuka
“Program pemberdayaan guna meningkatkan ekonomi masyarakat tidak dapat dilakukan sendiri namun mesti ada keteribatan lintas sektor,” tukasnya.(*)
Comments are closed.