Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Bupati Wakatobi, H Arhawi, menghimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) terkhusus guru-guru mulai SD, SMP hingga SMA untuk tidak terprovokasi dengan isu yang bisa merubah situasi dan kondisi di Kabupaten Wakatobi.
Pernyataan Bupati Wakatobi itu sekaligus menanggapi isu beredar di masyarakat khususnya dilingkungan sekolah jika Bupati Wakatobi akan memutasi guru-guru yang terlibat dalam kegiatan politik Pilkada 2015 silam ke pelosok-pelosok.
“Saya minta kepada kita semua, marilah kita semua bahu-membahu ciptakan situasi dan kondisi di wilayah Wakatobi dari isu-isu yang tidak menyenangkan. Saya pribadi sangat tidak mungkin sekejam itu saya harus memisahklan antara bapak dari isteri, atau isteri dari suami hingga memisahkan dengan anak-anaknya,” himbau Arhawi, didepan ratusan kasek dan guru saat membuka rapat koordinasi sekaligus launching pendidikan bersinar beberapa waktu lalu.
Arhawi, mengatakan himbauan itu sangat penting untuk disampaikan demi menciptakan situasi dan kondisi dilingkungan sekolah yang sehat. “Ini sangat penting untuk saya sampaikan kepada masyarakat, agar ketika ada isu-isu yang menakut-nakuti bapak ibu sekalian terkait persoalan masa lalu agar jangan lagi dijadikan bahan diskusi. Sehingga tercipta proses belajar-mengajar yang baik,” pinta Arhawi.
Jika masih ada pihak-pihak yang mempertajam persoalan itu, Bupati Wakatobi tidak segan-segan untuk mengambil sikap demi kepentingan daerah. “Jangan lagi ada yang mempertajam isu ini, jika masih ada maka saya tidak segan-segan mengambil sikap demi kepentingan daerah. Karena itu hanya mengganggu proses belajar-mengajar. Saya akan melakukan upaya apa pun kepada orang-orang yang mengacaukan sistim,” tegasnya.
Arhawi, menambahkan bahwa dengan terlaksananya rapat koordinasi itu bisa menjadi awal mula terciptanya situasi dan kondisi yang aman diseluruh wilayah Kabupaten Wakatobi. “Kalau SD dan SMP kemungkinan tidak. Tapi yang masih kacau-balau ini adalah SMA. Padahal saat ini kalau saya mengkoordinasikan ke Gubernur Sulawesi Tenggara untuk memutasi mereka daerah lain, maka itu tidak terlalu sulit. Karena saya selaku Bupati yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah provinsi,” tutupnya. (*)
Visited 1 times, 1 visit(s) today