Peliput: Hengki TA
BAUBAU, BP – Dalam kegiatan operasi simpatik yang dilaksanakan sejak 1 hingga 21 Maret 2017, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Baubau lebih banyak memberikan himbauan berupa keselematan kepada para pengguna jalan, serta melakukan penyuluhan.
Kasat Lantas Polres Baubau, AKP Ade Far-Far SIk, saat di konfirmasi oleh beberapa awak media diruang kerjanya mengatakan, untuk penegakan hukum pihaknya lebih selektif. Dimana pada pelanggaran yang sudah disampaikan pada saat rapat koordinasi awal, bahwa operasi simpatik untuk kegiatan penilangan akan selektif prioritas.
“Kegiatan penegakan hukum untuk presentsenya 20 persen, sedangkan prefentif dan preentif 40 persen. Jadi tidak semua kita lakukan penilangan, kita akan liat mana yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dan mana yang memiliki tingkat fatalitas yang cukup tinggi menyebabkan kecelakaan,” jelasnya.
Selama 10 hari berlangsungnya operasi tersebut, jumlah teguran yang diberikan kepada pelanggar mencapai 300 blangko. Sedangkan untuk penilangan hanya mencapai 75 kenderaan, serta pelanggaran yang dilakukan seperti melanggar batas kecepatan, kebut-kebutan dan muatan yang berlebihan,
“Untuk pelanggaran seperti kelengkapan kenderaan, itu masih bisa kami berikan peringatan dengan memberikan blangko teguran. Jadi harapan kami dengan blangko teguran itu, bisa menggugah hati dan merubah pikiran para pelanggar untuk patuh terhadap ketetapan,” tuturnya.
Selain itu, dalam operasi kali ini pihaknya juga mensosoalisasikan keselamatan yang dipusatkan dilokasi-lokasi yang ramai dilalui dan sering ditemukan pelanggar seperti di simpangan Tugu Kirab, serta kawasan Betoambari. “Kita juga masuk dirana pendidikan, seperti sekolah-sekolah dan kampus yang ada diwilayah hukum Polres Baubau,” tutupnya.