

e-Paper Baubau Post Edisi 25 Oktober 2023
baca e-Paper Baubau Post Edisi 25 Oktober 2023
baca juga:

Berita Lainnya:
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Baubau Dra Hj Siti Amalia Abibu, M.Si dalam releasnya, Senin (30/10/2023).

Menurut Amalia Abibu, berdasarkan hasil rapat para Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Se Provinsi Sultra beberapa waktu lalu melalui program Gubernur Provinsi Sultra ternyata ada 14 Kab / Kota yang akan mendapatkan bantuan bedah rumah yang salah satunya adalah Kota Baubau .
Sedangkan untuk bantuan tersebut berdasarkan SK kumuh masing-masing Kab/ Kota yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masuk dalam kewenangan Propinsi di bawah 10 HA .
Dikatakan, untuk Kota Baubau akan difokuskan pada empat kelurahan yakni Kelurahan Bataraguru, Kelurahan Tomba, Kelurahan Nganganaumala dan Kelurahan Wajo yg saat ini datanya sementara di verifikasi dan divalidasi oleh pihak Pemerintah Kelurahan dalam hal ini Lurah yang akan menetapkan keluarga sasaran berdasarkan kriteria rumah tidak layak huni dari segi kualitas fisik bangunan atap , lantai , dinding yang tidak layak dan fasilitas fisik yakni sanitasi, air bersih dan jamban keluarga ,luas lantai rumah .
baca juga:
- Perasaan Suka dan Duka Dirasakan Pj Walikota Dr Rasman Ketika Menghadiri Perpisahan dan Silaturahmi dengan Mantan Sekda Baubau Dr Roni Muhtar dan Mantan Kepala Inspektorat Hambali
- Satpol PP Baubau Gelar Rapat Koordinasi Untuk Tertibkan PKL dan Parkir di Depan RS Siloam dan Pantai Kamali
Lebih lanjut dijelaskan, program bantuan RTLH sudah disampaikan ke Bappeda Kota Baubau untuk dikolaborasikan dengan program kemiskinan ekstrim Kota Baubau sehingga angka penurunan kemiskinan Kota Baubau dari sisi kebutuhan perumahan dapat dicapai.(*)
Berita Lainnya:
Statement itu disampaikan dalam diskusi terfokus sistem Pendidikan kepemimpinan Perempuan di perkotaan TP PKK Kota Baubau bekerja sama dengan Akademi Paradigta Indonesia-PEKKA di aula kantor DP3A Baubau, Selasa (31/10/2023).

Peran ini sungguh tidak mudah dipikul oleh PKK. Sejatinya PKK membutuhkan dukungan dari seluruh unsur masyarakat dan OPD untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab itu sebagai mitra kerja yang intrakerja yang profesional.
Menurut Reffiani Rasman, ada delapan fokus penting pembangunan Kota Baubau yang dititipkan Presiden RI kepada penjabat Wali Kota Baubau yaitu penanganan inflasi di daerah, tingginya angka stunting, pengentasan kemiskinan ekstrim hingga angka 0 di tahun 2024, serapan anggaran APBD untuk pembelian produk dalam negeri, belum optimalnya pemanfaatan potensi daerah, menjaga stabilitas politik dan keamanan menuju Pemilu 2024, serta menjaga kebebasan beragama melalui peran forum kerukunan umat beragama. Saling berkomunikasi dengan baik diantara sesama tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun para tokoh agama.

Diungkapkan, delapan fokus Pembangunan tersebut jika ditelaah lebih jauh maka akan melihat kelompok masyarakat yang sangat terdampak adalah perempuan dan anak-anak. Angka stunting ini masih cukup tinggi di Kota Baubau. Stunting adalah masalah yang kompleks antara kurang gizi kronis dalam waktu yang cukup lama.
baca juga:
- Rencana Ada Penertiban PKL dan Parkir di Depan RS Siloam dan Pantai Kamali, Satpol PP Baubau Gelar Rapat Koordinasi
- Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pj Walikota Baubau Dr Rasman Manafi Harap Pemuda Miliki Visi dan Misi Strategis untuk Menginovasikan Ide-idenya Dalam 40 Tahun Mendatang
Penanganan ini tidak hanya dilakukan oleh satu OPD tapi juga harus kerja sama dengan semua OPD. Stunting ini merupakan ancaman utama pada kualitas manusia Indonesia dan generasi Indonesia ke depan.
Dimana pertumbuhan anak-anak stunting akan terhambat baik tinggi badannya ataupun kemampuan berfikir karena otak mereka kekurangan gizi sehingga pada usia produktif mereka nanti akan mengganggu kestabilan generasi kita untuk berperan/bersaing dengan negara lain.
Lebih lanjut dijelaskan, percepatan penurunan stunting harus membidik perempuan sebagai penggerak dan motor solusi di daerah. Pendekatan penurunan stunting harus menyeluruh dan berkelanjutan. Perhatian pemerintah pada peningkatan kualitas hidup dan kompetensi pada perempuan dan anak-anak perempuan harus dilakukan dari hulu ke hilir.
“Jika kita betul-betul menurunkan angka stunting, perempuan harus menjadi subjek dan penggerak utama dalam keluarga. Perempuan harus cerdas sehingga ia mampu mengambil keputusan yang berdampak pada kualitas hidup dirinya dan keluarganya. Perempuan harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan akhirnya akan memberikan perubahan yang signifikan bagi diri, keluarga serta orang-orang disekitarnya. Semangat inilah yang menjadi titik temu antara PKK dan pemerintah dan yayasan PEKKA melalui program Akademi Paradigta,”tutupnya. (*)



