F01.4 ketgam ada di berita CopyMenteri Kelautan dan Perikanan Ri, Susi Pujiastuti bersama PJ Bupati Buton Selatan Dr Ir OMN Ilah Ladamay, Camat Kadatua Edirudin dan Ketua DPRD Busel La Usman Amsa melakukan tatap muka dengan seluruh masyarakat nelayan Kecamatan Kadatua

Peliput: Amirul

BATAUGA, BP-Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pujiastuti melakukan kunjungan kerja ke Buton Selatan tepatnya di Kecamatan Kadataua Desa Kaofe. Dalam kunjungan tersebut Menteri KP Susi Pujiastuti mengingatkan kepada seluruh nelayan untuk tidak menggunakan bom dalam menangkap ikan.

“Saya datang kesini untuk mengingatkan kepada nelayan Buton Selatan agar jangan menangkap ikan dengan menggunakan bom,” tegas Susi Pujiastuti dihadapan masyarakat yang masyoritas nelayan.
Dikatakannya, mulai bulan April tidak ada lagi pengemboman atau tukang bom. Kata dia, dua minggu ini akan dipakai untuk Amnesti kepada nelayan untuk meyerahkan semua peralatan dan pupuk sebagai bahan baku membuat bom.
“Saya minta aparat untuk mengawasi ini, tidak ada lagi pengemboman dilaut oleh nelayan. saya tidak mau dengar lagi,” ucapnya.
Lanjutnya, jika ia mendengar bahwa ada nelayan menangkap ikan menggunakan bom, maka ia akan menarik sejumlah batuan pusat untuk Buton Selatan. “Kurang apa baiknya, pemerintah melakukan asistensi dan saya sudah ribuan mengusir kapal asing dari laut Indonesia, tentu ini untuk nelayan Indoensia,” tuturnya.

Lanjutnya, saat ini pemerintah telah memberantas pencurian ikan. Thailand yang kaya raya dari ikan surplus sampai 15 persen namun sekarang turun menjadi 3,5 persen, Thailan dulu menjadi pengekspor ikan tersebesar sekarang menjadi importir hasil perikanan. Dan Indoensia saat ini hasil penangkapan ikan naik.

“Artinya sekarang ikan kita sudah banyak, jadi tidak usah pakai cara bom, rompong-rompong besar tidak perlu ditengah laut biarkan ikan main dipinggir. Satu mil, dua mil jangan ada jaring, karena ikan pun sama dengan kita, tidak mau kawin ditengah gelombang sana, tetapi bertelur dipantai maka pantainya harus dijaga,” tuturnya.

Susi mewanti-wanti agar nelayan jangan sekali-kali mengambil ikan yang sedang bertelur negitu juga lobster karena itu akan merusak ekosistem laut.”Saya minta jangan ambil ikan yang sedang bertelur begitu juga lobster. jangan bernafsu ingat anak cucu kita. Lobster bertelur hingga ribuan telur yang dihasilkan jika kita ambil maka kita akan rugi puuluhan ton lobster bahkan jika dirupiahkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Artinya jika ribuan telur losbter itu besar hingga mencapai ukuran 300 gram dengan harga jual 200 ribu perekor. Jadi ambil saja yang lobster dengan ukuran tertentu dan lepas lobster yang sedang bertelur,” katanya.

Ditambahaknnya, oknum-oknum nelayan pengebom dari ujung timur adalah orang dari Buton. Kata Susi, selama perjalanannya dari Ambon, NTT, hingga Lembata, selalu menemukan oknum nelayan pelaku yang menagkap ikan menggunakan cara pengeboman adalah orang Buton. “saya cuman mengingatkan agar jangan berpikir nafsu hari ini, namun keturunan kita, yakin saja kita tidak akanmakan lagi hasil dari laut jika memperlakukan laut seperti itu. Saya telah menerima informasi yang kena bom adalah orang Buton, kemana saja saya pergi, ke Ambon, NTT, Papua, Kelembata selalu mendengar bahwa orang buton yang suka mengebom ikan, jangan ikut pengusaha yang serakah, hanya karena memikirkan untung semata setapi ingat keturunan kita,” pungkasnya.

Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti disambut baik oleh masyarakat Buton Selatan khususnya warga Kecamatan Kadatua yang sebahagian besar masyarakatnya nelayan. nampak dalam kunjungan tersebut hadir Pj Buton Selatan Dr Or OMN Ilah ladamay, Ketua DPRD Busel La Usman Amsa, Camat Kadatua, Edirudin S.Sos, Kepala-kepala desa, para SKPD, tokoh masyarakat dan tokoh adat. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today