Peliput: Jaya
BAUBAU, BP – Setelah ada siswanya yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) beberapa waktu lalu, pihak SMPN 4 Baubau memberlakukan swiping dadakan. Upaya tersebut cukup efektif untuk menekan tindakan serupa dilakukan oleh siswa.
Wakasek bidang akademik SMPN 4, Sijuddin Spd saat ditemui di ruangannya, Rabu (22/03) mengatakan, kegiatan swiping digelar saat apel pagi dan di ruang kelas sebelum proses belajar mengajar dimulai. Swiping dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
“Swiping seperti ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Karena kemungkinan, masalah diluar bisa saja terbawa sampai di dalam sekolah. Jadi sebelum proses belajar mengajar dimulai kami adakan pemeriksaan kepada siswa,” katanya.
Sijuddin menyebutkan, terdapat beberapa tahapan-tahapan bagi siswa yang kedapatan membawa sajam di sekolah. Mulai dari memberikan teguran, hingga sanksi terberat dikeluarkan dari sekolah. Setiap kesalahan yang dilakukan siswa diberikan poin-poin tertentu tergantung besar kecilnya pelanggaran.
“Untuk poin yang sudah maksimal, maka orang tuanya akan disurati dan dilakukan pembinaan skorsing selama satu minggu. Apabila tidak ada perubahan, maka orang tuanya akan dipanggil kembali dan siswa tersebut kita kembalikan kepada orang tuanya,” paparnya.
Pihak sekolah juga senantiasa mengingatkan kepada anak didiknya untuk menaati tata tertib yang berlaku. Sehingga diharapkan, siswa SMPN 4 Baubau menjadi murid teladan di Kota Baubau yang memiliki karakter.
“Harapan kami, agar siswa mempunyai karakter, bermoral dan berakhlak mulia yang baik, karena mereka anak yang terdidik dan terpelajar,” jelasnya.
Sijuddin meminta kepada seluruh anak didiknya untuk tidak ikut dengan pengaruh negatif, karena telah menerima ilmu dari sekolah seperti Pendidikan Agama maupun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. (#)