Peliput: Alan
LABUNGKARI, BP – Gambar praktek shalat yang menyimpang dari ajaran agama Islam tersebar di media sosial, terkhusus pada grup facebook (Gulamasta) dan menuai banyak kritikan.
Praktek shalat tersebut diduga atas perintah dari seorang guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Lalibo, Kecamatan Mawasangka Tengah (Masteng), Kabupaten Buton Tengah yang juga berprofesi sebagai tenaga penyuluh agama di Kementerian Agama wilayah Buton Tengah.
Kepala MTs Lalibo Amrin SPd saat dikonfirmasi dikediamannya pada Kamis (11/05), membenarkan kejadian praktek shalat itu dilakukan oleh siswa dan siswinya dengan dasar perintah dari seorang guru di sekolahnya.
“Ia benar, gambar itu dari siswa siswi disini atas perintah dari seorang guru disini dan berprofesi juga sebagai penyuluh agama,” ungkapnya.
Untuk itu, Amrin SPd menyesalkan dengan adanya kejadian ini, dimana dirinya tidak mengetahui secara pasti karena sedang ada melakukan suatu urusan untuk pencairan Dana BOS.
“Itu hari memang saya sempat menyuruh mereka untuk melakukan praktek sebagai nilai ujian prakteknya, seperti mata pelajaran Bahasa Arab, Qur’an Hadis dan Fiqih. Namun setelah saya pulang banyak laporan terkait guru itu, melakukan praktek shalat yang tidak sepantasnya,” sesalnya.
Namun pihaknya tegas Amrin, sudah memanggil yang bersangkutan untuk menjelaskan maksud dan tujuan dengan melakukan praktek seperti itu.
“Setelah saya panggil, dari pengakuannya tidak ada maksud lain dari hal itu, tapi Selasa depan kami akan ke Kantor Kemenag Buteng, untuk menyelesaikan hal ini,” tegasnya.
Dihari yang sama, Kepala Kantor Kemenag Buteng, DR Mansur MPd saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, dirinya baru mengatahui kejadian praktek shalat itu.
“Intinya saya belum memberikan komentar karena baru mendapatkan informasi ini, jadi kita akan kroscek dulu di lapangan apakah betul kejadiannya seperti itu. Kalau benar adanya, kita akan panggil guru bersangkutan untuk kita minta penjelasannya,” katanya.
“Mungkin minggu depan baru kami melakukan pemanggilan kepada guru bersangkutan, kita akan konfirmasi bagaimana kejadiannya, baru kita memberikan tanggapan dan keputusan, untuk sementara kita kumpulkan dulu data yang akurat,” sambungnya tutup.(#)